
Persipa Pati harus menerima kenyataan pahit setelah turun kasta ke Liga 3 Nusantara musim 2025-2026. Imbas dari penurunan performa ini, Joni Kurnianto memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai CEO klub. Ia juga menyerahkan kepemilikan 41,8 persen saham miliknya kepada Saiful Arifin, sosok yang tidak asing di kancah sepak bola lokal dan mantan Wakil Bupati Pati.
Langkah mundur Joni disebut sebagai bentuk tanggung jawab moral kepada suporter yang kecewa atas kegagalan tim. Keputusan ini telah lebih dulu ia komunikasikan dengan Gede Widiade, pemegang saham mayoritas yang menguasai 50 persen. Sementara itu, porsi saham lainnya sebesar 8,2 persen tetap dimiliki oleh perwakilan klub lokal dan komunitas suporter Persipa.
Menurut Joni, Saiful Arifin dinilai sebagai figur tepat untuk memimpin kembali Laskar Saridin. Restu dari Bupati Pati pun disebut telah diperoleh guna memastikan keberlanjutan klub. Ia menegaskan seluruh urusan administratif serta keuangan selama masa jabatannya sudah dituntaskan.
Sejak dipercaya memimpin pada 2021, Joni membawa angin segar dengan membawa Persipa promosi dari Liga 3 ke Liga 2. Ia bahkan mendirikan PT Laskar Saridin Syeh Jangkung sebagai bentuk transformasi klub ke arah profesional. Dana operasional klub selama dua musim juga sebagian besar berasal dari dana pribadinya yang ditaksir mencapai Rp 10 miliar.
Sayangnya, suntikan modal dari Gede Widiade pada musim 2024-2025 tak mampu mengangkat performa Persipa. Ketatnya persaingan Liga 2 membuat tim gagal bertahan dan akhirnya terdegradasi. Joni pun menyampaikan permohonan maaf kepada publik, terutama pendukung setia Persipa, atas kegagalan ini.
Sementara itu, kabar kembalinya Saiful Arifin disambut positif meski belum ada pernyataan resmi dari yang bersangkutan. Pengalaman Saiful sebagai Ketua Umum Persipa periode 2018–2021 menjadi harapan bagi banyak pihak untuk mengembalikan kejayaan klub di masa mendatang.
/Tim.