Home » Rencana Renovasi Masjid Agung Pati, Sejarawan Sarankan Mengembalikan Arsitektur Eropa-Jawa

Pati– Rencana renovasi Masjid Agung Pati yang disampaikan oleh Bupati Pati, Sudewo, disambut dengan antusias.

Diharapkan bahwa bangunan masjid yang menjadi simbol Kabupaten Pati ini dapat kembali menampilkan perpaduan budaya Jawa dan Eropa seperti di masa lampau.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ragil Haryo, seorang pegiat dan pemerhati sejarah Kabupaten Pati.

Ragil mengungkapkan bahwa Masjid Agung Pati pertama kali dibangun pada masa kepemimpinan Bupati Raden Adipati Aryo Condro Adinegoro pada tahun 1845.

Berdasarkan dokumen yang tersedia, arsitektur masjid ini dulunya memiliki desain yang unik.

Atap masjid tidak berbentuk kubah, melainkan bertingkat seperti Masjid Agung Demak dan masjid-masjid kuno di Jawa pada umumnya.

Keunikan lainnya terletak pada bagian depan masjid, di mana terdapat pintu gerbang dengan gaya arsitektur khas Eropa.

Hal ini membuktikan bahwa Masjid Agung Baitunnur pada awalnya dibangun dengan perpaduan unsur budaya Eropa dan Jawa.

“Dahulu, konsep akulturasi budaya sangat kental di masjid besar ini. Namun, masjid tersebut telah mengalami dua kali renovasi, yaitu pada tahun 1969 saat Bupati Pati dijabat oleh AKBP Raden Soehargo Djojolukito, dan pada tahun 1979 di era kepemimpinan Bupati Rustam Santiko,” jelasnya. /TIM

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *