
UPT Kemensos Bekali Ibu-ibu Penyintas Gempa Cianjur dengan Keterampilan Memasak (Foto: Dok Kemensos)
CIANJUR, KanalMuria – Rempah aneka rupa bercampur santan kelapa dan daging sapi bertemu dalam kuali-kuali berukuran tak biasa. Bara api dari tungku membuat isi dalam kuali bergolak.
Bersama pecahnya gelembung kuah yang mendidih, aromanya menyeruak ke luar tenda. Hmmm… Kemanapun aroma ini pergi, bakal membuat isi perut meronta.
Di dalam tenda, tampak sekelompok ibu-ibu dari Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, sibuk dengan aktivitas memasak. Meracik bumbu, mengaduk santan. Memastikan setiap detail bumbu meresap ke dalam daging dengan sempurna.
“Hari ini, kami diajak, dilatih tim dari Kementerian Sosial bikin rendang daging khas Padang,” kata Yeti Susanti, 40, salah seorang penyintas di lokasi pengungsian Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, Rabu (7/12).
Dilansir dari laman kemensos.go.id, Yeti mengatakan, hari ini menjadi hari pertama dia dan ibu-ibu sesama penyintas lainnya menerima pelatihan kewirausahaan kuliner dari Kementerian Sosial (Kemensos). Pelatihan kewirausahaan ini merupakan bagian dari Layanan Dukungan Psikososial (LDP) yang diberikan Kemensos kepada penyintas bencana.
Dia mengakui, memasak daging rendang juga menjadi pengalaman pertama baginya. “Ini hari pertama. Menyenangkan sekali, kami bisa memasak bersama. Apalagi daging rendang, baru pertama juga saya masaknya,” kata ibu beranak empat ini.
Menurutnya, pelatihan yang diberikan Kemensos, mampu membunuh waktu dan rasa jenuh yang sebelumnya hanya ia habiskan di dalam tenda. “Alhamdulillah, pelatihan dari Kemensos ini sangat bermanfaat bagi kami. Dengan aktivitas ini, kami tidak jenuh lagi di pengungsian,” kata dia.
Lebih lanjut, dia menyebut akan melanjutkan keterampilan yang dia pelajari dari pelatihan kewirausahaan kuliner ini selepas dia tidak lagi tinggal di pengungsian di kemudian hari.
“Insya Allah, kami pasti akan melanjutkan (usaha ini), karena ini bermanfaat untuk saya dan keluarga saya nantinya, bisa menghasilkan (pundi-pundi rupiah),” ucap ibu rumah tangga ini.
Yeti menjadi salah satu penyintas asal Kampung Selaawi, Desa Sukamanah, Kecamatan Karangtengah, Cianjur, yang terpaksa mengungsi lantaran rumahnya ambruk akibat gempa Cianjur lebih dari dua pekan lalu. Hingga hari ke-16, dia masih harus mengungsi di tenda Kemensos.
Bekal keterampilan kewirausahaan merupakan instruksi Menteri Sosial Tri Rismaharini. Tujuannya, agar penyintas dapat mengatasi kejenuhan dan memiliki bekal keterampilan. Pelatihan kuliner masakan Padang ini digagas Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Padang, bersama Sentra “Abiyoso” di Cimahi.
Kepala BBPPKS Padang Hasim mengungkap kedatangan tim yang dinahkodainya sejak Kamis (1/12) pekan lalu, dengan membawa resep kuliner masakan Padang untuk diajarkan kepada ibu-ibu penyintas gempa Cianjur berangkat dari asesmen yang sudah lebih dulu dilakukan.
“Pelatihan kita melalui asesmen dulu yang menekankan pada minat, pasar, sumber daya yang ada, kemudian SDM, dan pertimbangan ekosistem usahanya, yakni warung makan, lebih khususnya, masakan Nasi Padang. Hasil asesmen kami menyatakan banyak sekali masyarakat di sini menyukai masakan Padang dan laris. Nah, kita asesmennya ke arah sana,” katanya saat dimintai keterangan.
Kemudian, lanjutnya, penguasaan keterampilan memasak. Dia berharap, bukan hanya dikuasai, namun juga dijadikan keterampilan yang produktif untuk membuka warung atau rumah makan.
“Ini harapan kita, sehingga pada akhirnya, akan menambah penghasilan keluarga, membantu mata pencaharian suami, meningkatkan pendapatan, dan recovery untuk pasca bencana ini cepat terwujud,” tambahnya.
Kepala Pusat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Profesi (Pusdiklatbangprof) Kemensos, Afrizon Tanjung mengatakan, pelatihan ini merupakan upaya Kemensos menyiapkan penyintas menghadapi fase pasca bencana.
“Melalui pelatihan-pelatihan itu, kita berharap ada dampak berkelanjutan, tidak saja untuk mengisi waktu luang, atau menghilangkan kecemasan dan kejenuhan, tetapi juga, kita persiapkan bagaimana mereka bangkit lagi setelah nanti kembali ke rumah setelah tidak lagi mengungsi,” ungkap Afrizon. (ok/ion)