Home » Desa Penghasil Madu di Pati Kirim 12 Ton ke Riau Setiap Tahun

Mengunjungi Desa Penghasil Madu di Pati, 12 Ton Setahun-Dikirim hingga Riau (Foto: Dok. Detik Jateng)

PATI, Kanalmuria.com – Desa Sampok yang terletak di Kecamatan Gunungwungkal, Kabupaten Pati, telah berhasil menjadi pusat penghasil madu dari lebah. Madu yang diproduksi oleh penduduk yang tinggal di Lereng Pegunungan Muria ini bahkan telah berhasil menembus pasar di seluruh Indonesia.

Dari pusat kota Pati berjarak sekitar 27 kilometer, atau sekitar 45 menit. Desa Sampok terasa sejuk karena berada di lereng Pegunungan Muria.

Desa ini terkenal sebagai salah satu sentra madu di Pati karena banyak penduduknya membudidaya lebah dan menghasilkan madu untuk dijual ke seluruh negeri. Setiap rumah memiliki puluhan hingga ratusan kotak lebah madu di depan.

Warsito, kepala desa Sampok, mengatakan bahwa desanya dikenal sebagai sentra madu dari Pati. Dia menambahkan bahwa, selain sebagai petani, pendapatan masyarakat digunakan untuk meningkatkan ekonomi.

Menurutnya, warganya banyak yang membudidaya lebah madu sebelum pandemi COVID-19, dan penjualannya meningkat tajam. Namun, setelah pandemi, penghasilan cenderung menurun dan stagnan.

Di desa ini dulunya ada 200 pembudidaya lebah madu, tetapi sekarang mereka tidak lagi.

Laut Warsito, lebah apis mellifera diternak di desa ini dan dapat menghasilkan kurang lebih dua belas ton madu.

Menurutnya, harga madu bervariasi tergantung pada jenisnya. Harga madu akasia carva adalah Rp 45 ribu sampai Rp 50 ribu per kilogram, sedangkan harga madu randu adalah Rp 60 ribu sampai Rp 65 ribu per kilogram. (ARP)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *