Home » Kemensos Sediakan Solar Cell Bantu Penuhi Kebutuhan Listrik Pengungsi
Kemensos Sediakan Solar Cell Bantu Penuhi Kebutuhan Listrik Pengungsi

Kemensos Sediakan Solar Cell Bantu Penuhi Kebutuhan Listrik Pengungsi (Foto: Dok Kemensos)

CIANJUR, KanalMuria – Inovasi dan improvisasi Menteri Sosial Tri Rismaharini terkait tata kelola dan pelayanan di posko pengungsian terus dilakukan. Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan listrik di pengungsian para penyintas gempa Cianjur.

Inovasi yang dilakukan adalah. penggunaan sumber listrik alternatif yang berasal dari tenaga surya menjadi pilihan. Bantuan yang diberikan kepada para penyintas di lokasi bencana ini mengutamakan prinsip efektif, efisien dan berkelanjutan sehingga tidak membebankan para penyintas.

Dilansir dari laman kemensos.go.id, dilengkapi teknologi solar cell, posko pengungsian di Lapangan Cariu Mangunkerta, posko pengungsian di Lapangan Jagaraksa Warungkondang, posko pengungsian Desa Ciputri Kec. Pacet dan posko pengungsian Desa Nyalindung Kampung Haregem menjadi beberapa contoh pengungsian yang memanfaatkan tenaga surya sebagai alternatif sumber listrik.

Teknologi ini sangat bermanfaat khususnya bagi posko pengungsian yang akses listrik dari PLN masih terkendala akibat gempa bumi bermagnitudo 5,6 yang mengguncang Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat yang terjadi pada Senin (21/11). Bencana tersebut memberikan dampak kerusakan hampir sebagian besar wilayah Cianjur. Banyak rumah warga rusak, sarana prasarana dan fasilitas umum yang terdampak.

Menteri Sosial, Tri Rismaharini saat kunjungannya langsung ke lokasi bencana di hari kejadian, mengarahkan jajarannya untuk merespon cepat kebutuhan para pengungsi, termasuk kebutuhan penerangan/listrik. Hal ini dilakukan mengingat sumber listrik saat itu mengalami kerusakan akibat gempa bumi.

“Beliau langsung menginstruksikan pemasangan solar cell, walaupun masih terbatas namun sangat membantu saat darurat, sambil menunggu aliran listrik PLN dapat kembali beroperasi,” kata Rachmat Koesnadi Kepala Sentra Terpadu “Kartini” Temanggung selaku ketua koordinator posko pengungsian di Lapangan Jagaraksa, Kecamatan Warungkondang.

Awalnya terpasang satu panel solar cell, namun sekarang sudah terpasang 4 panel dengan kapasitas 2000 W yang digunakan untuk menopang penerangan dapur umum yang beroperasi mulai dari dini hari pukul 02.00 WIB hingga 21.00 WIB. Seluruh lapangan bola pun terterangi, dibantu pula dengan penambahan beberapa panel kecil yang dipasang di antara tenda-tenda pengungsian sebagai penerang jalan sehingga masyarakat merasa lebih aman dan nyaman.

“Kebetulan di sini suasananya ada panas. Pagi hingga siang matahari cukup terik sehingga bisa mengisi solar cell. Mendung dan hujan biasanya turun antara jam 14.00 sampai sore. Tapi cukup buat mengisi solar cell. Kalau sudah gelap langsung kita nyalakan agar masyarakat tetap bisa beraktifitas,” ucap Rachmat.

Senada yang disampaikan Fahri Isnanta, Sub Koordinator Pemenuhan Kebutuhan Dasar Kemensos sekaligus Fungsional Pekerja Sosial di posko pengungsian Desa Ciputri Kecamatan. Pacet. “Adanya pemasangan solar cell membuat masyarakat merasa aman untuk ke fasilitas umum yang tersedia di lingkungan pengungsian pada malam hari, khususnya bagi kelompok rentan,” katanya.

Fahri menambahkan, dengan solar cell, Kegiatan Layanan Dukungan Psikososial (LDP) juga dapat tetap dilaksanakan di malam hari. Khususnya bagi bapak-bapak yang saat siang tidak berada di pengungsian dan anak-anak yang pagi bersekolah di sekolah darurat. Misalnya aktifitas sholat berjamaah, pengajian, nonton bareng, dan diskusi kelompok masyarakat.

Fahri menerangkan, alternatif sumber listrik tenaga surya ini dapat digunakan secara berkesinambungan serta dapat meringankan beban daya listrik yang ada. Juga mengefisiensikan biaya listrik yang digunakan di posko pengungsi. Uangnya bisa dioptimalkan untuk kebutuhan lain bagi pengungsi ucap Fahri.

Teti, 34, warga RT5/RW1 yang turut mengungsi di Lapangan Jagaraksa Warung Kondang juga menyampaikan awalnya hanya satu sumber cahaya yang ada di pengungsian, namun setelah Mensos Risma datang, fasilitas di pengungsian dilengkapi. “Tertolong sekali kami. terutama saya kan ada anak-anak,” ujar Teti.

“Kalau sekarang sudah banyak alhamdulillah. Tenda sudah banyak, penerangan cukup. Bahkan kemarin hujan, tapi panel surya ini tetap hidup. Malam sampai pagi terang terus. Karena ini lampu yang menerangi tenda menuju ke toilet portabel yang juga disediakan Kemensos,” kata Teti.

Nanik Suryani, 52, yang juga salah satu pengungsi di Lapangan Jagaraksa, Warungkondang merasakan manfaatnya. “Butuh, butuh sekali. Karena di pengungsian ada jam malam dan di dalam tenda tidak ada lampu, maka penerangannya kami dapat dari lampu solar cell itu,” tambahnya.

Gunawan salah satu relawan di posko Lapangan Cariu Mangunkerta menyampaikan, sosialisasi dan kesadaran pemanfaatan listrik dari energi surya perlu disosialisasikan. Selain ramah lingkungan, murah juga tahan lama. Hanya saja perlu dijaga dan dirawat bersama serta diupayakan agar terhindar dari pencurian. (ok/ion)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *