Home » Kagum Pada Pancasila Dan Bhinneka Tunggal Ika, Alasan Vatikan Dan Paus Punya Hubungan Erat Dengan Indonesia
kunjungan paus fransiskus ke indonesia

JAKARTA, Kanalmuria.comPaus Fransiskus adalah Paus ketiga yang mengunjungi Indonesia. Sebelumnya ada Paus Paulus VI pada tahun 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989. Mengapa pemimpin Tahta Suci Vatikan tersebut menerima undangan dan bersedia berkunjung ke Indonesia?

Seperti dilansir Kompas.com, Vatikan dan Indonesia memiliki hubungan bilateral yang sangat erat. Hal tersebut disampaikan oleh Michael Trias Kuncahyono, Duta Besar Indonesia untuk Tahta Suci Vatikan. Ia mengatakan, Paus Pius XII sangat kagum terhadap Indonesia, khususnya pada nilai-nilai Pancasila dan Bhineka Tunggal Ika.

Trias menyampaikan hal itu dalam wawancara pada program “Eksklusif Interview” yang ditayangkan dalam kanal YouTube Kompas.com. Dalam tayangan itu ia membahas tentang hubungan erat antara Vatikan dan Indonesia yang sudah terjalin sejak 1947.

“Paus dan Vatikan itu kan sangat menghormati Indonesia, Pancasila, dan Bhineka Tunggal Ika,” ucap Trias. Vatikan adalah salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1947. Ini menunjukkan pentingnya hubungan kedua negara. Di samping itu, Vatikan juga memandang Indonesia sebagai miniatur keberagaman yang patut menjadi contoh bagi dunia.

“Sejak Tahta Suci melakukan hubungan diplomatik dengan Indonesia tahun 1947, Paus Pius XII sudah terpesona dengan Pancasila. Pancasila itu yang menempatkan Ketuhanan Yang Maha Esa di tempat yang paling tinggi, dan semua menyepakati,” sambung Trias.

Ia mengimbuhkan, Pancasila telah disebut oleh Paus Pius XII sebagai “jembatan” yang menghubungkan Indonesia dengan Tahta Suci. Kekaguman ini lalu dilanjutkan oleh  para penerus berikutnya, termasuk Paus Fransiskus.

Dalam pandangan Vatikan, keberagaman Indonesia yang terjaga dalam harmoni adalah contoh bagi dunia. Indonesia dengan keragaman agama, suku, bahasa, dan budaya yang luar biasa, tetap bertahan dalam persatuan sejak kemerdekaan. “Misalnya Balkan itu pecah enggak karuan. Timur Tengah, enggak selesai-selesai (perangnya),” ujarnya lagi.

Trias juga menyebut, Pemimpin Vatikan tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Indonesia. Karena rakyat dapat menjalankan ibadah dengan aman dan damai, meskipun umat Katolik jumlahnya minoritas. “Paus sangat berterima kasih, bahwa (umat) Katolik yang jumlahnya 3,8 persen di Indonesia ini mendapat tempat. Dan dapat beribadah dengan aman,” jelas dia.

Trias menegaskan, kekaguman pemimpin tertinggi Gereja Katolik terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan perdamaian yang terkandung dalam Pancasila, menjadi alasan kuat Vatikan terus mendukung hubungan erat dengan Indonesia.

Keputusan Paus Fransiskus untuk mengunjungi Indonesia didasari oleh jalinan persahabatan dan hubungan bilateral yang kuat dengan Vatikan. “Indonesia memegang peranan penting sebagai miniatur keberagaman dan toleransi, yang mudah-mudahan bisa disebarkan ke berbagai hal,” pungkas Trias. Selain itu, Indonesia juga memiliki peran signifikan dalam memajukan keberagaman dan toleransi.

 

(Sumber : Kompas.com)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *