Home » Rusia Kerahkan Rudal Nuklir Yars Bersiap Gempur AS dan 5 Kota Eropa

MOSKOW, Kanalmuria.com – Rusia telah menggencarkan pengerahan rudal nuklir mobile Yars dalam latihan tempur. Misil maut itu memiliki jangkauan serangan hingga 10.500 km, yang berarti sangat mampu menggempur wilayah Amerika Serikat (AS).

Mengutip dari laporan Reuters, Jumat (26/7/2024), Rusia telah bekerja sama dengan Belarusia, untuk meningkatkan pelatihan pasukan dalam pengerahan senjata nuklir taktis guna mencegah Barat meningkatkan dukungannya terhadap Ukraina.

Menurut Departemen Luar Negeri AS, Washington telah memberikan bantuan militer senilai sekitar USD53,7 miliar kepada Ukraina sejak Rusia melakukan operasi militer ke Ukraina pada Februari 2022.

Pada bulan Juni, Rusia memberi tahu AS dan sekutu-sekutunya di Eropa bahwa mereka membawa dunia semakin dekat ke konflik nuklir karena senjata senilai miliaran dolar yang telah mereka berikan kepada Ukraina.

Pemberitahuan dengan nada peringatan itu muncul setelah pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya yang mengatakan tidak perlu meningkatkan konflik dengan serangan nuklir, seraya menambahkan, “Penggunaan itu dimungkinkan dalam kasus luar biasa—jika terjadi ancaman terhadap kedaulatan dan integritas teritorial negara. Saya rasa kasus seperti itu belum pernah terjadi. Tidak perlu seperti itu.”

Media Rusia melaporkan pembaruan latihan peluncur rudal nuklir Yars terbaru pada hari Selasa lalu. Para kru yang mengawaki latihan peluncur rudal tersebut bermarkas di lembah Sungai Volga, sungai terpanjang di Eropa.

Terletak sekitar 700 km dari Moskow, pasukan dengan seragam kamuflase tersebut berlatih menempuh jarak lebih dari 100 km dan melakukan penyebaran. Ini tercatat menjadi latihan rudal nuklir kedua yang dilakukan Rusia pada bulan ini.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka melakukan latihan serupa pada awal Juli, beberapa minggu setelah mengadakan latihan penyebaran senjata nuklir taktis dengan Belarusia pada bulan Juni, menurut laporan Reuters.

Menurut media khusus militer dan pertahanan; Army Recognition, Yars RS-24 adalah rudal nuklir mobile Rusia yang dapat menempuh jarak antara 2.000 hingga 10.500 km dengan jangkauan akurasi 250 meter.

Jarak antara Rusia dan AS adalah sekitar 8.800 km. Artinya, rudal Yars sangat mampu menyerang wilayah Amerika.

Menurut Federasi Ilmuwan Amerika, hingga Maret lalu AS diperkirakan memiliki 5.044 hulu ledak nuklir, sementara Rusia memiliki sekitar 5.580. Jika digabungkan, kedua negara memiliki sekitar 88 persen dari total persediaan senjata nuklir dunia.

5 Kota Eropa Jadi Target

Kepada Bergelora.com di Jakarta dilaporkan dari Moskow, stasiun televisi (TV) Kremlin, Rossiya 1, mengungkap setidaknya lima ibu kota dari negara-negara NATO di Eropa akan menjadi target serangan Rusia jika perang besar pecah. Target-target itu dipaparkan Yevgeny Popov, pembawa acara program TV tersebut.

Popov, jurnalis yang juga anggota Parlemen, telah berulang kali melontarkan peringatan terhadap negara-negara Barat atas dukungan mereka terhadap Ukraina dalam perangnya melawan Rusia.

Peringatan yang dilontarkan Popov tersebut sebagai respons atas keputusan Amerika Serikat (AS) yang akan mulai mengerahkan rudal jarak jauh ke Jerman pada tahun 2026.

Rudal jarak jauh itu termasuk SM-6, rudal jelajah Tomahawk dan rudal hipersonik yang masih dalam tahap pengembangan.

Video siaran TV Rusia oleh Popov telah diunggah di X oleh penasihat urusan dalam negeri Ukraina, Anton Gerashchenko.

Dalam video itu, Popov menuduh AS menyingkirkan Eropa ke dalam wadah peleburan perang dunia dengan jaminan kehancuran bersama.

Berdiri di depan dinding video peta Eropa, Popov mengatakan bahwa Pentagon akan mengerahkan rudal yang menimbulkan ancaman mengerikan bagi Rusia.

Dia menambahkan bahwa senjata tersebut memiliki kemampuan untuk menjangkau kota-kota Rusia seperti St Petersburg, Kazan, Moskow, Novosibirsk, dan Yekaterinburg.

“Kita berbicara tentang rudal yang termasuk dalam Perjanjian Intermediate-Range Nuclear Forces (INF), yang dihancurkan oleh Trump,” kata Popov, merujuk pada bagaimana AS di era Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian pengendalian senjata pada tahun 2019.

“Tidak sulit untuk mengasumsikan geografi respons jika pernyataan pers Gedung Putih menjadi kenyataan. Semua ibu kota Eropa berisiko jika rudal kita berada di Kaliningrad,” kata Popov, mengacu pada eksklave Rusia yang berbatasan dengan anggota NATO; Polandia dan Lithuania, di Laut Baltik.

Menurutnya, lima ibu kota negara NATO yang akan menjadi target Rusia adalah Berlin di Jerman, Warsawa di Polandia, Paris di Prancis, Bukares di Rumania, dan Praha di Republik Ceko, serta pangkalan Amerika di Jerman.

Lebih lanjut, Popov mengatakan bahwa Armada Utara Rusia akan menghadapi Inggris.

“Musuh tradisional kami,” katanya.

Menurutnya, keputusan Washington untuk mengerahkan rudal jarak jauh ke Jerman tidak hanya mengancam London tetapi juga Manchester, Birmingham, dan pangkalan Angkatan Laut Inggris di Clyde, Skotlandia.

“Inggris adalah negara yang paling rentan. Yang diperlukan hanyalah tiga rudal, dan peradaban ini akan runtuh,” imbuh Popov.  (DAP)

Sumber: Newsweek

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *