
PATI, Kanalmuria.com-Menjelang Lebaran 2024 para pengrajin batik tradisional di Kabupaten Pati, mulai kebanjiran pesanan. Bahkan banyaknya permintaan hingga kewalahan karena keterbatasan pembatik. Peningkatan pun meningkat 650, dan paling banyak diminati sarung batik untuk Lebaran.
Sejumlah rumah produksi batik di Desa Bakaran Kulon, Kecamatan Juwana, Kabupaten Pati,mendekati Idulfitri kini mulai disibukan membatik. Menggunakan lilin yang dipanaskan, dari tangan yang cekatan memainkan canting lekukan pola gambar selembar kain satu persatu dikerjakan dari membatik, mewarnai hingga finishing batik tulis.
Saat ini mayoritas perajin batik tradisional disibukan mengerjakan pesanan sarung. Permintaannya pun meningkat pesat dari awal bulan suci Ramadan. Dibanding hari biasa, peningkatan mencapai 650.
Misih Hanang, salah satu pengrajin batik mengaku lonjakan pesanan mayoritas terjadi sejak awal Ramadan bahkan ada yang sebelum Ramadan. Mengingat batik tulis yang dikerjakan membutuhkan waktu cukup panjang, sehingga sejak dalam dua pekan sebelum Lebaran dirinya sudah menutup orderan karena kewalahan.
“Ada peningkatan pesanan pasti, biasanya untuk sarung seperti itu, mungkin untuk Lebaran. Hari biasa ya buat sarung, tetapi yang banyak order lebaran gini itu yang paling banyak sarung. Kemarin sampai nolak-nolak,” kata Hanang Selasa (2/4/2024).
Pesanan sarung dan kain batik yang dikerjakan berasal dari perorangan, pondok pesantren bahkan hingga instansi pemerintahan. Selain digunakan pribadi, banyak pula pesanan sebagai hampers atau bingkisan lebaran. Bebas memilih motif sesuai pesanan, saat ini Misih dibantu 25 tenaga pembatik tradisional terus mengebut orderan agar dapat digunakan pelanggan untuk Lebaran nantinya.
Meski bebas memilih motif, paling banyak dipesan merupakan batik dengan motif corak khas khusus batik tulis bakaran yang sudah banyak dikenal. Harga sarung batik dari rumah produksi batik Misih pun bervariatif mulai dari ratusan ribu hingga jutaan tergantung dari bahan serta tingkat kesulitan motif batik yang dipilih.(*)