
JAKARTA, Kanalmuria.com- Aplikasi belajar membaca Al-Qur’an yang dilengkapi dengan AI (Artificial Intelligence) atau kecerdasan buatan resmi dirilis. Inovasi ini resmi diluncurkan dengan nama ngaji.ai oleh perusahaan berbasis AI di Indonesia, PT Novo Indonesia Belajar (Vokal.ai).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Sandiaga Salahuddin Uno turut menyambut positif perilisan aplikasi ini. Ia mengatakan, kehadiran ngaji.ai merupakan bentuk pengaplikasian AI yang tepat dan memberikan dampak positif.
“Kehadiran Artificial Intelligence tidak akan merugikan sektor kreatif, tetapi justru dengan pengaplikasian yang tepat, bisa memberikan dampak positif. Banyak sekali fitur-fitur di ngaji.ai yang membuat belajar mengaji dan ibadah di bulan Ramadan nanti jadi lebih menyenangkan,” kata Sandiaga Uno melalui sambutan daringnya dalam acara Media Launching ngaji.ai di Rasuna Said, Jakarta, Selasa (5/3/2024).
Co-founder ngaji.ai Sutarto Hadi menyoroti angka literasi Al-Qur’an di sejumlah wilayah di Indonesia masih rendah. Hal ini, disebutnya, cukup ironi dengan data yang menunjukkan Indonesia adalah salah satu negara mayoritas Islam terbesar di dunia.
“Walaupun kita ini beragama Islam, masih banyak anak-anak yang belum bisa mengaji. Oleh karena itu, kami ciptakanlah, kami luncurkanlah aplikasi yang kita beri nama ngaji.ai yang tujuannya adalah untuk bisa membantu kita belajar mengaji lebih mudah, bisa kapan pun dan di mana pun,” ujarnya.
Guru Besar FKIP Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin ini bercerita, dirinya menginisiasi aplikasi mempelajari Al-Qur’an ini juga atas dasar keprihatinan atas data pada 2021 yang menyebut 60 persen mahasiswa baru kampus yang dinaunginya tidak bisa mengaji. Ia pun mewujudkannya dengan menggandeng Vokal.ai.
Sutarto mengatakan, peresmian aplikasi ngaji.ai jelang bulan Ramadhan dianggap momen yang tepat mengingat bulan tersebut adalah bulan untuk belajar dan mendalami Al-Qur’an.
“Ya, bulan Ramadan orang menyebutnya sebagai bulan tarbiyah, bulan pendidikan. Jadi selama satu bulan penuh kita melaksanakan ibadah puasa Ramadan,” ujar Sutarto.
Untuk itu, Sutarto berharap, aplikasi ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak amal saleh di bulan Ramadan. Terutama, untuk kegiatan-kegiatan ibadah seperti tadarus Al-Qur’an di langgar, musala, maupun masjid yang tujuannya untuk mendalami isi kandungan dan memperlancar bacaan Al-Qur’an.
Turut hadir, CEO Vokal.ai yang berkewarganegaraan Belanda, Martijn Enter mengatakan ide pembuatan aplikasi ngaji.ai ini sudah dicanangkan sejak 2020. Ia menyebut banyak melibatkan pekerja asal Indonesia dalam pengembangannya.
“Aplikasi ngaji.ai telah dikembangkan sejak 2020 ini menggunakan teknologi yang dikembangkan bersama oleh para expert (ahli) asal Indonesia dan Belanda di bidang data collection, materi pembelajaran mengaji, IT, dan machine learning,” katanya.
Aplikasi ngaji.ai sendiri sudah dapat diunduh secara gratis di Google Play Store dan App Store. ngaji.ai telah dilengkapi fitur lengkap berbasis AI seperti automatic speech recognition (ASR) yang dapat membantu pengguna mengoreks pengucapan bacaan Al-Qur’an sesuai tajwid. Lalu, ada juga fitur papan peringkat sebagai bagian dari fitur gamifikasi yang bertujuan untuk meningkatkan motivasi pengguna untuk terus belajar.(*)