PATI, Kanalmuria.com-Sebanyak 85 model dari wilayah eks karisidenan Pati mengikuti kompetisi “Pemilihan Wanita Berkebaya Indonesia 2023” yang diselenggarakan oleh Dekranasda Kabupaten Pati dan Kriya Pati Expo 2023, di Plaza Pragola, Jum’at (22/12/2023)
Dalam kompetisi ini, peserta dibagi menjadi tiga kategori yaitu kategori A, B, dan C dengan rentang usia mulai dari 3 tahun hingga dewasa. Para peserta dinilai berdasarkan penguasaan panggung, cara berjalan di catwalk, kreativitas dan inovasi, serta tata busana dan lain-lain.
Penjabat (PJ) Bupati Pati, Henggar Budi Anggoro, yang juga akan turut memberikan penghargaan dan piala kepada para pemenang. Juara pertama akan mendapatkan penghargaan spesial dan uang tunai senilai 1 juta 500 ribu rupiah. Sementara itu, juara kedua akan memperoleh uang sebesar 1 juta rupiah dan juara ketiga akan mendapatkan uang senilai 500 ribu rupiah.
Agustinus, sebagai penyelenggara pemilihan wanita berkebaya tersebut, mengatakan bahwa acara ini merupakan yang pertama kali diadakan di Pati, Jawa Tengah. Ia berharap kedepannya akan ada lebih banyak dukungan dari pemerintah dan masyarakat, terutama dari Kabupaten Pati, untuk melanjutkan acara serupa di tahun-tahun berikutnya.
“Antusias masyarakat, khususnya di karisidenan Pati, terhadap acara ini begitu besar. Inilah yang membuat saya semakin bersemangat untuk melanjutkan acara serupa di masa depan. Tahun depan, mungkin pada tahun 2024, kita akan mengadakan pemilihan wanita berkebaya ini lagi. Kapan dan dimana pasti akan kita umumkan nanti,” ujar Agustinus.
Pemilihan wanita berkebaya ini juga menjadi langkah positif dalam melestarikan kebudayaan Indonesia, terutama kebaya. Keunikan kebaya Indonesia sebagai busana tradisional selalu memikat masyarakat dalam negeri maupun mancanegara. “Acara ini diharapkan dapat memperkenalkan dan mempromosikan keindahan kebaya Indonesia kepada dunia,” ucapnya.
Selain itu, menurut Agustinus, pemilihan wanita berkebaya ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk meningkatkan bakat dan keterampilan mereka dalam bidang fashion. Dengan adanya kompetisi ini, diharapkan bakat-bakat baru dalam dunia modeling dan fashion dapat muncul dari Kabupaten Pati dan sekitarnya.
“Para peserta yang mengikuti acara ini juga memberikan yang terbaik untuk memperlihatkan kemampuan mereka dalam memakai kebaya. Dengan penuh percaya diri, mereka berjalan di catwalk dan menampilkan keindahan kebaya dengan segala kreativitas dan inovasi yang mereka miliki,” bebernya.
“Acara ini membuktikan bahwa pemilihan wanita berkebaya tidak hanya dapat dilakukan di kota besar. Kabupaten Pati mampu memberikan tempat yang tepat untuk menggelar event sebesar ini,” imbuh Agustinus.
Ia berharap melalui acara ini semoga semakin banyak wilayah di Indonesia yang terinspirasi untuk mengadakan kompetisi sejenis dan turut melestarikan kebudayaan Indonesia.
“Dukungan dari pemerintah dan masyarakat sangat penting dalam menjaga keberlanjutan acara ini di masa depan. Bersama-sama, mari lestarikan dan promosikan kebaya Indonesia ke dunia internasional sebagai salah satu busana tradisional yang sangat indah dan berharga,” pungkasnya.(Arif/Al)
