
SAAT INI banyak mahasiswa yang merasa tertekan dan terbebani terkait penugasan, lingkup sosial yang kurang mensupport, masalah keluarga, masalah percintaan maupun tekanan dari berbagai sudut.Hingga banyak mahasiswa yang terkena mental illness (gangguan mental) dan berujung mengakhiri hidupnya.
Mengangkat berbagai kasus-kasus mahasiswa yang berseliweran di media sosial mengenai mental illness dan kasus bunuh diri yang semakin meningkat dibutuhkan pola pikir yang bisa mencari solusi sesuai dengan nalar,akal dan pengetahuan yang kita miliki, bukan hanya dengan mengedepankan otot, mengikuti nafsu sesaat maupun tindakan gegabah.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa kita perlu berfikir secara kritis.
Mengambil keputusan sesaat yang tidak mengedepankan dampak buruk yang akan terjadi kedepannya bukan hanya merugikan diri sendiri namun juga merugikan keluarga dan lingkup sekitarnya.
Memasuki masa perkuliahan terkadang menjadi masa-masa yang tidak mudah bagi sebagian mahasiswa. Padatnya jadwal kuliah, lingkungan pergaulan yang baru, situasi lingkungan yang baru, belum lagi ada yang memilih kuliah sambil bekerja terkadang menjadi beban mental tersendiri bagi mahasiswa.
Beberapa penelitian mengatakan bahwa mahasiswa saat ini rentan sekali mengalami gangguan mental. Berikut ini beberapa jenis gangguan mental yang kerap dirasakan oleh mahasiswa:
1. Depresi
Menurut riset American Psychological Association, kasus gangguan mental pada mahasiswa naik hingga 10 persen dalam 10 tahun terakhir. Banyak hal yang membuat mahasiswa terkena depresi, beberapa di antaranya mungkin karena kurangnya manajemen dalam mengatur waktu bermain dan kuliah. Tidak hanya itu, persaingan yang semakin terbuka saat masa kuliah membuat mahasiswa menjadi tidak percaya diri akan kemampuannya dan merasa tidak bisa melakukan apapun dibandingkan teman-temannya. Jika kamu merasa beberapa hal di atas, tidak ada salahnya untuk bercerita pada dosen atau teman terdekat.
2. Insomnia
Belajar dan mengerjakan tugas terkadang membuat seorang mahasiswa terjaga hingga larut malam. Kebiasaan ini dapat berdampak buruk bagi kesehatanmu. Insomnia, yang membuat kamu kekurangan waktu istirahat, dikenal memiliki dampak buruk pada fungsi kognitif. Kurang tidur atau istirahat membuat otak kamu terasa lelah sehingga mengakibatkan sulit berkonsentrasi dan berpikir dengan baik. Sebaiknya atur waktu belajar dengan baik agar terhindar dari insomnia.
3. Rasa Cemas Berlebihan
Jika kamu merasa cemas sesekali, hal ini masih dalam tahap normal. Namun, jika kamu merasa cemas pada setiap kegiatan yang kamu lakukan, kemungkinan kamu mengalami gangguan mental. Rasa cemas berlebihan atau anxiety disorder dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat kamu tidak dapat menjalani hidup seperti biasa. Gangguan kecemasan nyatanya tidak dapat disepelekan, karena menyebabkan gangguan fisik hingga meningkatkan risiko penyakit jantung. Ada beberapa hal yang kerap menyebabkan mahasiswa mengalami gangguan kecemasan seperti tekanan akademis maupun kehidupan sosial.
4. Gangguan Makan
Gangguan makan adalah penyebab gangguan mental yang paling sering terjadi pada mahasiswa. Gangguan ini semakin buruk ketika kamu tidak menyadari kamu menderita gangguan makan. Saat kamu menyadari ada perubahan pada pola makan kamu, seperti makan menjadi lebih banyak atau terlalu sedikit, ini bisa menjadi tanda awal kamu mengalami gangguan makan. Jika kamu merasa mengalami gangguan makan, sebaiknya paksa diri untuk kembali pada pola makan seperti awal. Tidak ada salahnya untuk perbanyak mengonsumsi buah dan sayur. Nutrisi dan gizi yang terpenuhi nyatanya membantu kamu untuk lebih mudah menjalani tugas sebagai mahasiswa.
Luangkan waktu di tengah aktivitas sebagai mahasiswa untuk berolahraga. Tidak ada salahnya sesekali meluangkan waktu dengan teman-teman untuk beristirahat sejenak dengan berkumpul dan melakukan aktivitas yang menyenangkan. Tidak hanya kesehatan fisik yang diperlukan, untuk menjadi seorang mahasiswa, kesehatan mental nyatanya diperlukan untuk mewujudkan cita-cita kamu.
Penulis: Alifta Fadila Inayah, mahasiswi Progam Studi Keperawatan Universitas Safin Pati.