
Pencatatan Rekor Muri “Membakar Ikan oleh Pejabat Terbanyak” di Desa Wisata Bahari Telukawur, Kecamatan. Tahunan. (Foto: Dok Diskominfo Jepara)
JEPARA, KanalMuria – Dalam rangka peringatan Hari Ikan Nasional yang ke-10, Pemkab Jepara melalui Dinas Perikanan menyelenggarakan Pencatatan Rekor Muri ‘Membakar Ikan oleh Pejabat Terbanyak’.
Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Acara dilaksanakan di Desa Wisata Bahari Telukawur, Kecamatan Tahunan, Minggu (15/10).
Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta mengatakan, jumlah ikan yang dibakar sebanyak 5.000 ekor. Dirinya menegaskan, hal ini menandakan Jepara tidak kekurangan ikan.
Edy Supriyanta berharap, agar harga ikan di Jepara menjadi murah, bisa dinikmati masyarakat. Menurutnya, karena kota ukir terkenal dengan wisata laut. “Saya berharap, harga ikan di Jepara murah. Karena di Jepara kaya akan laut dan ikannya,” katanya, dikutip dari Jepara.go.id.
Lebih lanjut, Edy Supriyanta menegaskan, dengan makan ikan, bisa menekan angka stunting di Jepara. Dengan adanya kegiatan ini, selanjutnya ikan bisa dirasakan seluruh masyarakat Jepara. “Mudah-mudahan, dengan kita sering makan ikan, angka stunting bisa ditekan,”terang Edy Supriyanta.
Emy khonifah, Ketua Kelompok Kerja Promosi Dalam Negeri, Direktorat Pemasaran Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengapresiasi kegiatan tersebut. Pihaknya menyebut, bahwa 21 Oktober dilaksanakan Hari Ikan Nasional di Lapangan Banteng Jakarta Pusat. Diharapkan Pj. Bupati Jepara Edy Supriyanta beserta Forkopimda bisa hadir pada acara itu.
“Kami mengundang Pj. Bupati Jepara beserta Forkopimda untuk bisa hadir di Jakarta, karena tema Harkanas kali sangat spesial, Ikan untuk Generasi Emas,” ujarnya.
Kepala Subdirektorat Pemantauan dan Evaluasi Direktorat Penanganan Sampah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ari Sugasri menyampaikan, KLHK siap berkaborasi dengan dengan Kabupaten Jepara. Ari Sugasri menjelaskan, KLHK mencatat 69,2 juta ton sampah setiap hari. Dari jumlah itu, 58 persen merupakan sampah organik, dan Kabupaten Jepara mampu memanfaatkan sampah organik tersebut.
“Saya yakin di Kabupaten Jepara mampu mengolah sampah organik dan bisa dikerjasamakan dengan Dinas Perikanan,” tuturnya.
Sebagai Kabupaten yang mendapatkan Piala Adipura Kencana, Jepara menjadi trendsetter kabupaten atau kota-kota di Indonesia dalam pengelolaan sampah. Di Jawa Tengah hanya ada dua Kabupaten yang direkomendasikan untuk belajar pengolahan sampah, termasuk Kabupaten Jepara dan Banyumas.
“Kami sampaikan ke Kepala Daerah di Indonesia, kalau mau belajar sampah, silahkan datang ke Jepara. Semoga kegiatan ini menjadi awal yang baik, untuk berkolaborasi dengan Diskan dalam mendukung olah sampah yang lebih baik dan berkelanjutan,” jelas Ari Sugasri.
Kepala Diskan Kabupaten Jepara, Elida Farikhah menegaskan, tujuan kegiatan ini untuk memasyaratkan gemar makan ikan dan untuk mendukung peningkatan gizi menuju generasi emas 2045.
Total ikan yang akan dibakar sebanyak 5.000 ekor. Adapun jenisnya ada ikan lele 320 kilogram, ikan nila 187 kilogram, dan ikan laut 130 kilogram, ikan bandeng 75 kilogram.
Tidak hanya itu, dari BPBD Kabupaten Jepara sudah menyiapkan 2 ekor kambing yang sudah dimasak, serta dari Dinsospermasdes menyediakan 1500 nasi bungkus untuk masyarakat. Selanjutnya, masyarakat yang hadir bisa menikmati ikan yang sudah dibakar bersama Forkompinda.
Ikan bakar itu nantinya akan dimasak dengan bumbu serepeh. Bumbu ini merupakan bumbu khas Kepulauan Karimunjawa. Sebanyak 30 chef dari Pati, Kudus, Demak, Jepara, Blora, dan Rembang (Padkujembara) dikerahkan dalam event itu. Selain itu juga 100 anak sekolah jurusan tata boga dari SMKN Batealit dan SMKN 1 Kalinyamatan. “Silahkan masyarakat untuk menikmati ikan yang sudah dibakar, bersama Pak Bupati dan Forkopimda,” ujarnya. (tra/de)