Home » Penjual Air Bersih Keliling Raup Untung Sampingan di Musim Kemarau
Penjual Air Bersih Keliling Raup Untung Sampingan di Musim Kemarau (Foto: Dok Pemkab Magelang)

MAGELANG, KanalMuria – Musim kemarau panjang menjadi berkah tersendiri bagi penjual air bersih keliling di Kabupaten Magelang. Dalam sehari mereka bisa meraup untung minimal Rp300 ribu karena permintaan air terus meningkat.

Kondisi itu terlihat di mata air Kali Macanan, Desa Banyusari Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Setiap hari, di musim kemarau lokasi tersebut selalu ramai didatangi puluhan penjual air bersih yang mencari peruntungan.

Mereka menggunakan mobil pick up dan sepeda motor yang dimodifikasi untuk bisa mengangkut air yang untuk warga pembeli yang kesulitan air. Bahkan di musim kemarau, para penjual air ini rela melayani penjualan hingga malam hari.

Salah satu penjual air, Agus Sulistyono mengaku sudah empat tahun menjadi penjual air keliling. Pelanggannya mulai dari rumah makan hingga rumah warga.

“Satu jerigen (12 liter) air bersih biasa dijual Rp2.000. Kemarau sekarang bisa mengantarkan 20 kali, bahkan lebih,” kata Agus, Jumat (13/10).

Warga Dusun Surakan, Desa Sidorejo Kabupaten Magelang tersebut mengandalkan sepeda motor dengan kerombong (keranjang) berisi lima jerigen air. Keranjang angkut dari kayu bercat hitam itu bertuliskan PT Ketigo Dowo atau PT Musim Kemarau Panjang. Pada musim kemarau, Agus mengaku bisa mendapat keuntungan minimal Rp 150 ribu per harinya.

Awal usaha PT. Ketigo Dowo, menurut Agus adalah faktor tidak sengaja. Dimana saat itu dirinya tengah membawa air untuk kebutuhan rumah sendiri dan di tengah jalan dicegat pedagang warung makan yang meminta dirinya mengantar air untuk dibeli. Dan sejak saat itu menjual air bersih menjadi pekerjaannya.

“Ceritanya dulu ngambil air buat rumah, tahu tahu sama tukang bakso dicegat suruh ngisi air. Lah lama lama keterusan,” ungkap Agus, dikutip dari magelangkab.go.id.

Sementara itu penjual air keliling yang lain, Rohmat menceritakan, menjadi penjual air adalah usaha sampingan hanya di musim kemarau. Maka dirinya hanya melayani pembelian dengan kapasitas lebih 5.000 liter yang diangkut mobil berisi dua bak penampung yang dioperasikan satu mesin pompa air.

Rohmat menuturkan, pada musim kemarau tahun ini setiap hari dirinya bisa melayani pengiriman empat hingga enam rit/trip ke rumah warga maupun lainnya. Harga kepada konsumen Rp90 ribu/rit. “Biasanya cari ketela, atau gabah. Jual air ini permintaan dari warga beberapa desa yang kekeringan karena kurang air,” tutur Rohmat.

Meski musim kemarau panjang debit mata air Kali Macanan Tegalrejo terbilang relatif stabil dan bersih. Sumber air Macanan banyak dimanfaatkan warga sekitar sebagai sumber air bersih untuk kebutuhan rumah tangga hingga pertanian.

Rohmat melayani warga atau pembeli yang sudah kesulitan mendapat air bersih untuk keperluan sehari-hari. Kondisi itu terjadi lantaran distribusi air bersih dari Embung Tirawan telah dinyatakan kering dan dihentikan pihak Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kotabaru. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *