
Kawasan Mangrove Cilacap Menjadi Daya Tarik Investor untuk Kembangkan Agroventure (Foto: Dok Kominfo Cilacap)
CILACAP, KanalMuria – Pemkab Cilacap terus membuka kesempatan bagi para investor untuk berinvestasi di Kabupaten Cilacap khususnya di sektor pariwisata. Salah satunya kawasan mangrove yang berhasil menarik investor untuk membangun agroventure berbasis edutaintment untuk wisata keluarga.
Hal tersebut disampaikan Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar yang ditemui seusai melakuan audiensi dengan calon-calon investor di Ruang Prasanda, Pendopo Wijayakusuma Cakti, Kamis (5/10/2023).
Yunita menjelaskan hari ini disampaikan konsep terkait investasi di wilayah mangrove untuk dijadikan objek wisata argoventure. “Hari ini kita ketemu dengan temen-temen calon investor karena melihat potensi di Kabupaten Cilacap. Maka mereka menyampaikan konsep terkait dengan bagaimana investasi di Kabupaten Cilacap dengan potensi yang sangat luar biasa. Karena ini tentu orientasinya adalah pertumbuhan ekonomi, kemudian PAD meningkat sehingga masyarakat menjadi sejahtera,” tuturnya.
Yunita menambahkan, pada dasarnya Pemkab Cilacap sangat terbuka untuk menerima para investor yang tertarik dengan potensi Kabupaten Cilacap dan berusaha untuk melayani dengan baik sesuai dengan regulasi yang jelas.
“Maka kita membutuhkan kajian-kajian yang serius terkait dengan bagaimana pemanfaatan potensi-potensi di Kabupaten Cilacap. Kalau pada akhirnya ada investor yang tertarik, maka jangan sampai kemudian kita semuanya bukan mendapatkan keuntungan, tetapi kerugian. Maka tadi referensinya harus jelas, dasar regulasinya juga jelas dan kedepan itu harus menggunakan mekanisme yang diatur oleh regulasi,” lanjutnya, dikutip dari cilacapkab.go.id.
Terkait dengan konsep argoventure ini, investor akan mengembangkan potensi argo yang ada di Kabupaten Cilacap baik dari pertanian, peternakan hingga pemeliharaan atau perlindungan lahan agro yang ada di Cilacap.
“Ini agroventure bagaimana tetap memperhatikan lingkungan yang ada, tidak melakukan perubahan yang fundamental karena sifatnya agro, maka potensi agro di Kabupaten Cilacap ini kemudian dimunculkan. Kita harus berpikir karena lingkungannya tetap baik, lingkungan tetap sehat dan masyarakat tetap bisa menikmati wisatanya,” kata Yunita.
Selain agroventure, rencananya akan dibentuk juga edutainment yang menyasar kepada keluarga sehingga mulai dari orangtua hingga anak-anak bisa menikmati wisata sambil belajar di wisata yang sedang dibahas ini.
“Ada edutainment istilahnya, jadi bagaimana entertain tetapi mengedukasi, maka ini menjadi family destination. Kaitannya adalah dengan wisata atau tempat untuk kunjungan keluarga maka disitu ada untuk anak-anak, ada orang dewasa, ada remaja, itu bisa menikmati bersama-sama disana. Jadi berupa pertanian, peternakan, bahkan perlindungan tanaman juga ada disana,” imbuh Pj Bupati.
Pj Bupati Cilacap menekankan, hal ini masih konsep awal dan masih akan banyak proses yang harus dilewati untuk kemudian terbentuk perjanjian kerjasama dengan investor. Maka dari itu Yunita berharap proses ini akan lancar dan bisa membawa manfaat bagi masyarakat di Kabupaten Cilacap.
“Ini masih konsep ya, semoga ini menjadi titik terang di Kabupaten Cilacap, sehingga iklim investasi juga harus bagus, terus menjemput investor harus proaktif jangan kemudian dipersulit kemudian perizinan berbelit, maka tidak akan pernah Cilacap itu maju,” ujarnya.
Selain investasi mangrove, Yunita menerangkan, Pemkab Cilacap juga sedang dalam proses penyelesaian terkait wisata Teluk Penyu. Maka Pj Bupati meminta kepada masyarakat untuk turut menjaga kebersihan dan memelihara alam di Kabupaten Cilacap sehingga Cilacap menjadi bersih dan menarik bagi wisatawan dan investor.
“Terus terang sejak datang kesini, saya ingin Kabupaten Cilacap itu maju dari sektor wisata, karena Cilacap ini sebetulnya potensinya luar biasa. Termasuk di Teluk Penyu kita juga sedang proses untuk penyelesaian tentang BMN menjadi BMD kemudian rencana pemanfaatan. Maka saya minta dukungan masyarakat, mari kita jaga alam kita seperti kebersihan saja. Misalnya teluk penyu itu menjadi bersih,” jelas Yunita.
“Kalau bersih maka orang akan senang datang kesana, ketika senang datang kesana itu akan menimbulkan pendapatan, kalau pendapatan itu baik maka bisa mensejahterakan. Karena saya selalu bilang kan birokrasi harus bersih melayani. Jadi birokrasinya harus baik, harus bersih sehingga uang yang didapat, anggarannya dikelola, sepenuhnya dikembalikan kepada masyarakat,” lanjutnya. (jt/ok)