
Polisi Ungkap Penemuan Jasad Bayi Kembar yang Mengapung di Sungai Buntung (Foto: Dok Humas Polres Sleman)
SLEMAN, KanalMuria – Setelah dilakukan serangkaian penyelidikan, misteri penemuan 2 jasad bayi mengapung di Sungai Buntung, Dusun Krasakan, Jogotirto, Berbah, Sleman akhirnya terungkap. Dua bayi tak berdosa itu ditemukan seseorang yang hendak memancing pada Kamis (14/09) sekira jam 10.30 WIB.
Melalui press conference yang disampaikan Kapolsek Berbah Kompol Parliska Febrihanoto, didampingi Kasi Humas Polresta Sleman AKP Edy Widaryanta dan Panit Reskrim Aiptu Widayanto, Polsek Berbah berhasil mengamankan tersangka SW, 31, di rumahnya di Piyungan, Bantul.
Sedangkan ibu bayi EW, 19, warga Mesuji Lampung sedang mendapat perawatan di RS Bhayangkara. Dari hasil penyelidikan, saksi mata sempat mendengar rintihan di kamar kos tempat EW tinggal.
“EW diketahui melahirkan sendiri bayi kembarnya di kamar kostnya. Mahasiswi salah satu perguruan tinggi di Sleman itu juga sempat mengalami pendarahan hebat akibat persalinan,” katanya.
“Saat lahir kedua bayi kembar tersebut masih berusia delapan bulan. Diduga, bayi kembar itu meninggal dunia lebih dari 24 jam saat ditemukan mengambang di sungai Buntung,” jelasnya.
“Pria yang berprofesi sebagai driver travel itu mengaku sempat ingin memakamkan mayat bayi kembar tersebut di halaman rumahnya. Namun karena panik, kedua bayi itupun dibuang ke Sungai Buntung.
“Modus tersangka SW nekat membuang bayi yang dikandung oleh EW lantaran panik dan malu karena hamil di luar nikah,” urainya.
Dari kasus tersebut, petugas mengamankan barang bukti berupa baju yang digunakan EW saat melahirkan bayinya dan satu unit handphone yang digunakan untuk berkomunikasi oleh EW dan pacarnya yakni SW.
Atas perbuatanya tersangka disangka melanggar Pasal 80 Ayat (3) UU RI Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Uu Nomor 23 Tahun 2022 Tentang Perlindungan Anak Dan Atau Pasal 306 Ayat (2) KUHP Ancaman Hukuman Penjara Paling Lama 10 Tahun. Sementara untuk E.W sampai saat ini masih berstatus saksi dan belum dilakukan pemeriksaan intensif karena masih dalam perawatan di rumah sakit. (yk/ion)