Home » Hingga Akhir Tahun, Mbak Ita Pastikan Ketersediaan Air Bersih di Kota Semarang Tercukupi
Hingga Akhir Tahun, Mbak Ita Pastikan Ketersediaan Air Bersih di Kota Semarang Tercukupi (Foto: Dok Pemkot Semarang)

Hingga Akhir Tahun, Mbak Ita Pastikan Ketersediaan Air Bersih di Kota Semarang Tercukupi (Foto: Dok Pemkot Semarang)

KOTA-SEMARANG, KanalMuria – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyambangi reservoir PDAM Kota Semarang di Jalan Kelud. Peninjauan dilakukan untuk memastikan ketersediaan air bersih pada musim kemarau tahun ini.

Menurut Wali Kota yang akrab disapa Mbak Ita, persediaan air bersih di Kota Semarang cukup hingga akhir tahun ini. “Secara teknik mungkin dari teman-teman PDAM (yang menjelaskan). Hasil kesimpulannya insyaAllah masih terpenuhi. Kalaupun berkurang sekitar 5 persen – 10 persen di wilayah Kudu, karena dari Kedungombo harus dipompa,” ungkap Mbak Ita, Jumat (08/09).

“Selama ini stok air di Kudu untuk menyuplai wilayah Rowosari, Meteseh, Jabungan dan sekitarnya. Kalau untuk wilayah utara, tengah, selatan, insyaAllah aman,” lanjut Mbak Ita.

Dia juga menerangkan, setidaknya ada enam titik wilayah yang kekurangan air termasuk wilayah Rowosari, Gondoriyo akan mendapatkan bantuan penyaluran air bersih dari Kementerian PUPR. Dirinya juga menekankan sebetulnya ketersediaan air bersih di Kota Semarang bisa tercukupi dengan suplai PDAM.

“Sebenarnya kalau penyambungan-penyambungan (PDAM) ini bisa masuk ke wilayah itu tidak akan kekurangan. Cuma terjadi penolakan oleh warga. Sekarang ini warga hanya memakai sumur dan pipa artesis,” kata Mbak Ita, dikutip dari semarangkota.go.id.

Menurutnya, masyarakat belum sepenuhnya paham mengenai hal tersebut sehingga dibutuhkan sosialisasi lebih lanjut. Ia mengimbau para camat dan lurah untuk aktif mengkomunikasikan ini dengan warganya di wilayah masing-masing.

“Termasuk juga tadi kita sampaikan sebenarnya kalau namanya air yang sehat sesuai Kemenkes ini yang ada baunya klorin. Kemudian kenapa kalau pada saat hujan justru PDAM ini ada yang mati. Memang dihentikan karena ada tercampur sampah. Tidak bisa produksi. Nah ini yang sebenarnya yang harus disampaikan kepada masyarakat supaya paham,” tandas Mbak Ita. (tra/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *