
Akibat Korsleting, Dua Rumah Kebakaran di Lokasi Berbeda di Desa Lopait - Tuntang. (Foto: Dok Polres Semarang)
SEMARANG, KanalMuria – Diduga disebabkan hubungan arus pendek/korsleting, di Kecamatan Tuntang dalam sehari Rabu, (30/08) terjadi dua peristiwa kebakaran yang menimpa pemukiman warga.
Musibah kebakaran ini disampaikan Kapolsek Tuntang AKP Sri Hartini, saat meninjau langsung kejadian kebakaran ke 2 yang terjadi di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang.
“Hari ini sudah ada dua kejadian kebakaran rumah hunian milik warga. Dimana yang menjadi penyebab kebakaran di kedua rumah ini, diduga dari korsleting listrik. Dan semuanya terjadi di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang,” ungkap AKP Srihartini.
Kapolsek yang didampingi, personel Polsek Tuntang, perangkat desa, petugas Damkar Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga, menyampaikan kronologi kejadian kebakaran kali ini. Dimana dalam dua peristiwa kebakaran kali ini tidak ada korban jiwa, namun kerugian setiap rumah yang mengalami kebakaran ditaksir sekira puluhan juta rupiah.
“Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 12.00 WIB di rumah milik Budi Suprianto, 50, di Dusun Gudang, Desa Lopait, Kecamatan Tuntang. Dimana saat kejadian, korban Budi Suprianto sedang tidak di rumah, hanya istri korban Ismiyati, 48, yang berada di rumah,” jelas Kapolsek.
Saat kejadian, istri korban mendengar suara mencurigakan yang berasal dari salah satu instalasi listrik. “Saat diriksa langsung muncul api dari instalasi tersebut dan istri korban meminta bantuan tetangga lalu melapor ke Polsek Tuntang dan Damkar Kabupaten Semarang,” ungkap Kapolsek, dikutip dari keterangan tertulis Humas Polres Semarang.
Kapolsek mengatakan, butuh waktu satu setengah jam untuk memadamkan api, dengan mengerahkan 2 unit Damkar dari Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.
“Kejadian ke 2 terjadi sekitar pukul 17.50 WIB juga di Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, kali ini pemilik rumah Suripto, 69 dan istrinya Taslimah, 60, saat kejadian sedang menumbuk kopi di dapur belakang rumah,” katanya.
Anak korban saat berkunjung ke rumah melihat percikan api muncul dari instalasi/stop kontak alat penanak nasi. “Melihat api semakin membesar pemilik rumah dibantu warga berusaha memadamkan api namun tidak berhasil. Salah satu warga melaporkan ke Polsek Tuntang dan Damkar Kabupaten Semarang,” lanjut AKP Hartini.
Kapolsek menyampaikan, api baru bisa dipadamkan sekira pukul 19.15 WIB dengan mengerahkan 2 unit Damkar Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.
Sementara Kapolres Semarang AKBP Achmad Oka Mahendra mengimbaua terkait 2 peristiwa kebakaran di Kecamatan Tuntang. “Dengan kejadian kali ini, selain kerawanan kebakaran hutan dan lahan. Polres Semarang menyampaikan imbauan kepada warga Semarang, untuk memastikan kembali keamanan serta fungsi dari instalasi listrik pada tiap-tiap rumah berfungsi dengan baik atau tidak,” kata Kapolres.
Hal ini lanjutnya, sebagai langkah antisipasi kemungkinan terjadinya arus pendek listrik atau korsleting. Namun juga tetap diantisipasi lahan sekitar rumah apakah juga menimbulkan kerawanan akan terjadinya kebakaran lahan atau tidak,” imbaunya.
Kapolres juga menyampaikan apabila terjadi kebakaran baik hutan, lahan maupun hunian, masyarakat diminta segera melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek terdekat maupun Satgas Karhutla yang sudah terbentuk beberapa waktu lalu. (jt/ion)