
Musim Kemarau, Stok Beras di Pasar Tradisional Mulai Berkurang (Foto: Dok MC Batang)
BATANG, KanalMuria – Musim kemarau di Kabupaten Batang mulai berdampak dengan mengeringnya sejumlah mata air, sehingga mempengaruhi hasil panen dan pasokan beras di pasar tradisional. Sejumlah areal persawahan pun mengalami gagal panen karena kekurangan air.
Salah satu pedagang beras, Rodhiyah mengatakan, tak bisa dielakkan lagi, terjadi kenaikan harga beras baik untuk kualitas premium maupun medium, rata-rata Rp1.000,00.
“Sebelum Kemarau harga beras untuk kualitas premium Rp12 ribu kini menjadi Rp13 ribu per kilogramnya. Dan Rp11 ribu per kilogramnya, untuk beras berkualitas medium,” terangnya, saat ditemui di kiosnya, Pasar Batang, Kabupaten Batang, Selasa (29/08).
Kondisi tersebut terjadi sejak sepekan yang lalu, pasokan ke pasar-pasar tradisional berkurang, sehingga harga merangkak naik. “Selain pengaruh kekeringan juga karena banyaknya beras yang didistribusikan ke luar kota karena mengalami hal serupa,” jelasnya.
Ia mengakui, sebelum terjadi kemarau panjang, pasokan beras rutin hingga 1 ton. Namun sejak pekan lalu, pasokan mulai berkurang hingga 5 ton. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap daya beli konsumen yang mengalami penurunan.
“Banyak yang mengeluh kok harganya mahal, akhirnya ada yang mengurangi jumlah pembeliannya, ada yang nggak jadi,” ujar dia.
Berdasar informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan puncak musim kemarau terjadi pada Juli-Agustus 2023. (jt/ion)