
BPBD Temanggung Rutin Salurkan Air Bersih ke 11 Titik di 7 Desa (Foto: Dok MC Temanggung)
TEMANGGUNG, KanalMuria – Musim kemarau yang mengakibatkan sulitnya mendapatkan air bersih melanda sejumlah desa di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Tercatat hingga saat ini tujuh desa dari enam kecamatan mengalami krisis air bersih dan mengandalkan bantuan air.
Untuk membantu warga mendapatkan pasokan air bersih, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat rutin melakukan droping ke daerah terdampak krisis air bersih.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Temanggung, Toifur Hadi, mengatakan, pada musim kemarau ini sudah ada 11 titik di tujuh desa yang terdampak kekeringan. Di tujuh desa tersebut mata air yang biasa digunakan sudah mengering.
“Tujuh desa itu ada di kecamatan Kandangan, Kranggan, Selopampang, Tlogomulyo, Bulu dan Tembarak. Sementara enam desa terparah krisis air bersih ialah Desa Tlogopucang, Ngropoh, Gentan, Jetis, Losari, SMP N 3 Bulu dan MI Darul Thulub,” katanya pada Selasa (22/08).
Ia menyebutkan, wilayah yang paling membutuhkan bantuan air bersih tersebut, yakni Kecamatan Kandangan di Desa Tlogopucang ada satu titik, Kecamatan Kranggan di Desa Ngropoh ada tiga titik dan Desa Gentan tiga titik, serta Kecamatan Tlogomulyo di Desa Losari satu titik.
Toifur menyampaikan, untuk penanganan droping air bersih saat ini menggunakan anggaran dari Pemkab Temanggung dan masih mencukupi. Pada tahun ini, Pemkab Temanggung menyiapkan anggaran kekeringan sebesar 151 tangki air bersih.
“Rata-rata melakukan droping ke daerah rawan tersebut per harinya dua tanki sampai empat tangki. Saat ini, sudah menyalurkan air bersih sebanyak 58 tanki air bersih dengan kapasitas per tanki sebanyak 5.000 liter atau sudah menyalurkan sebanyak 290.000 liter air bersih sejak tiga bulan lalu. Tapi kita juga dapat beberapa CSR yang membantu air bersih,” tambahnya, dikutip dari temanggungkab.go.id.
Mengingat musim kemarau masih bakal dirasakan beberapa bulan ke depan, dan menurut Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) puncak kemarau hingga september mendatang, warga diimbau untuk tidak melakukan pemborosan air bersih, terutama daerah yang rawan terdampak kekeringan. (jt/ok)