Home » Dinkes Kota Semarang Sebut Kasus Infeksi Paru Dominasi pada Musim Panas
Dinkes Kota Semarang Sebut Kasus Infeksi Paru Dominasi pada Musim Panas

Dinkes Kota Semarang Sebut Kasus Infeksi Paru Dominasi pada Musim Panas (Foto: Dok Pemkot Semarang)

KOTA-SEMARANG, KanalMuria – Kasus infeksi paru menjadi penyakit yang mendominasi saat musim panas. Kasus tersebut berada di urutan pertama pada 10 besar kasus di Kota Semarang

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, kasus infeksi paru mendominasi sejak dua bulan terakhir. Pihaknya tidak menyebutkan secara pasti berapa total kasus di ibu kota Jawa Tengah. Namun, data Dinkes menyebutkan kasus infeksi paru menduduki urutan pertama dalam 10 besar penyakit yang diderita masyarakat.

“Jumlah saya tidak bisa menyebutkan tapi pneumoni masuk top ten. Dia nomor satu,” ungkap Hakam, Senin (21/08).

Hakam menjelaskan, cuaca panas seperti saat ini dibutuhkan kehati-hatian. Efek El Nino tidak hanya cuaca panas dan kemarau panjang, melainkan juga perubahan pola penyakit.

Saat musim dingin, penyakit didominasi demam berdarah maupun leptospirosis. Sedangkan, pada musim panas, penyakit didominasi infeksi paru, darah tinggi, dan kencing manis.

Dia mengimbau masyarakat tidak langsung terpapar matahari. Kasus infeksi paru tinggi dipicu cuaca panas tidak menurunkan bakteri, virus, maupun jamur di sekitar lingkungan. Saat panas, bakteri, virus, maupun jamur masuk ke rumah hingga bisa masuk ke dalam tubuh manusia. Daya tahan tubuh manusia juga berpengaruh.

“Maka, terutama untuk kelompok rentan, lansia, dan yang punya penyakit penyerta atau kencing manis haris memperhatikan pola makan,” ujarnya, dikutip dari semarangkota.go.id.

Dia menyarankan agar kegiatan dilakukan pada pagi dan sore hari. Sedangkan, pada siang hari, perlu menahan diri tidak berakitifitas yang langsung terkena paparan sinar matahari. Jika memiliki kepentingan mendesak, diusahakan menggunakan pelindung seperti payung atau topi.

“Hindari dehidrasi. Konsumsinya minuman mineral. Jangan minum kadar gula tinggi. Risikonya masuk kelompok rentan. Nanti, mudah kemasukan bakteri atau virus,” jelasnya.

Hakam berharap, kasus infeksi paru bisa ditekan. Angka kematian pada kasus ini cukup tinggi. Dia mengimbau masyarakat terus menerpakan pola hidup sehat dengan beraktivitas fisik minimal 30 menit dan mengatur pola makan dan minum yang baik. (tra/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *