Home » Kemendikbudristek Luncurkan Film Nyantrik di TBRS, Dimeriahkan Pagelaran Wayang Orang
Kemendikbudristek Luncurkan Film Nyantrik di TBRS, Dimeriahkan Pagelaran Wayang Orang

Kemendikbudristek Luncurkan Film Nyantrik di TBRS, Dimeriahkan Pagelaran Wayang Orang (Foto: Dok Pemkot Semarang)

KOTA-SEMARANG, KanalMuria – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Riset, dan Teknologi mengenalkan kebudayaan Indonesia melalui produksi film Nyantrik. Peluncuran film Nyantrik tersebut dimeriahkan dengan pagelaran wayang orang di Gedung Ki Narto Sabdo Semarang, Senin (07/08). Pagelaran wayang ini diperankan oleh anak-anak muda. Begitu pula film Nyantrik yang dimainkan oleh generasi muda.

Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Hilmar Farid mengatakan, film Nyantrik ini untuk menyambungkan perkembangan teknologi dan seni budaya menjadi hiburan yang baru.

Harapannya, seni tradisi yang ada bisa menjadi inspirasi. Pihaknya ingin mengambangkan seni tradisi bisa dinikmati semua kalangan dalam bentuk yang lebih fresh. “Tapi, yang klasik tidak ditinggalkan karena sumber kebudayaan tersebut,” ujarnya, dikutip dari semarangkota.go.id.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengapresiasi Kemendikbudrisetek yang memberikan fasilitas kepada generasi muda. Serta, Pemkot Semarang yang mau menyediakan sarana bagi para seniman. Pemerintah berusaha mengajak anak-anak terlibat dalam seni dan budaya.

“Tadi ada anak-anak kecil yang bermain gamelan, saya lihat secara teknik mereka mampu. Untuk film dokumenter yang dikenalkan juga bagus, artinya anak-anak bisa menjadi penari professional dengan urutan dan guiden yang ada. Selain itu divisualkan juga sangat bagus sekali,” terangnya.

Menurutnya, kolaborasi visual dan narasi, yang dikemas dengan baik akan menjadi konten tersendiri. Pemerintah telah melakukan strategi kebudayaan yang lebih ngepop tanpa menghilangkan akarnya.

“Akar budaya dari nenek moyang ini tetap dijaga dan kembangkan. Tentu yang klasik tidak akan hilang. Jika semua berjalan, saya rasa bangsa ini akan menjadi bangsa yang kaya akan budaya,” ujarnya.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu mendorong kaum muda untuk belajar kebudayaan. Di Semarang, banyak anak-anak yang belajar kebudayaan, misalnya di Ki Narto Sabdo maupun di Sobokarti.

Pihaknya akan mengembangkan gedung Ki Narto Sabdo sebagai gedung pertunjukan di Ibu Kota Jateng. Rencananya, pada anggaran perubahan ini akan kembali dianggarkan untuk penambahan fasilitas. (tra/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *