
Bantuan dari Pemerintah Pusat untuk warga terdampak kekeringan di dua distrik di Papua Tengah. (Foto: Dok BNPB)
PAPUA TENGAH, KanalMuria – Upaya penanganan darurat bencana kekeringan dan cuaca dingin ekstrem di Papua Tengah terus dilakukan. Update per Minggu, (06/08), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengirimkan bantuan logistik dan peralatan total sebanyak 5.228 kilogram dengan total sebanyak 3.844 kilogram melalui Bandara Sinak dan 1.384 kilogram melalui Bandara Agandugume.
Secara rinci bantuan yang telah dikirimkan melalui Bandara Sinak antara lain 380 paket sembako, 175 lembar matras, 100 lembar selimut, 7 unit genset dan 60 unit tenda gulung. Sementara bantuan yang dikirim melalui Bandara Agandugume sebanyak 135 paket sembako dan 300 lembar matras.
Dukungan bantuan logistik ini akan terus dilakukan selama masa tanggap darurat bencana kekeringan Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Tak hanya itu, BNPB juga terus memantau hingga distribusi logistik sampai kepada warga yang membutuhkan.
Selain itu, BNPB juga telah melakukan identifikasi awal lokasi yang memungkinkan untuk dibangun gudang logistik di sekitar kawasan Bandara Agandugume.
Identifikasi awal ini dilakukan BNPB bersama BPBD dan perwakilan masyarakat untuk diputuskan secara bersama-sama. Rencana pembangunan gudang logistik ini sebelumnya disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy pada saat mengantarkan bantuan melalui Bandara Sinak, Kamis (03/08), agar masyarakat Kabupaten Puncak memiliki cadangan pangan saat cuaca ekstrim berulang di masa depan.
Faktor cuaca memang menjadi kendala utama dalam proses pengiriman bantuan logistik dan peralatan tersebut. Sebab, lokasi terdampak bencana berada di atas pegunungan dan hanya dapat dijangkau dengan moda transportasi udara.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy juga sempat tertunda untuk terbang mengantar bantuan secara langsung karena terkendala cuaca, pada Rabu (02/08). Bantuan baru dapat disalurkan keesokan harinya, Kamis (03/08).
Sesuai rencana, bantuan dari Pemerintah Pusat untuk warga terdampak akan kembali diterbangkan dari Bandara Mozes Kilangin, Timika, menuju Distrik Sinak menggunakan pesawat Cessna 208 Caravan dengan daya angkut maksimal 1 ton. Distrik Sinak mendapat bantuan logistik dan peralatan sebanyak 2,2 ton dengan dua kali sortie pengiriman.
Adapun bantuan berupa logistik dan peralatan juga akan diberikan melalui Bandara Agandugume dengan total 3,3 ton. Distrik Agandugume menjadi salah satu wilayah terdampak paling parah bencana cuaca ekstrem. Diharapkan melalui Bandara Agandugume, maka bantuan segera dapat dirasakan oleh warga yang membutuhkan.
Sebelumnya Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, memastikan Pemerintah Pusat, Provinsi Papua Tengah, dan Pemkab Puncak akan terus mendukung upaya penanganan darurat bencana yang telah berdampak kepada 7.500 jiwa itu. Kepala BNPB menjamin seluruh kebutuhan logistik akan dipenuhi untuk meringankan beban warga terdampak.
“Dukungan Ini akan dilakukan terus menerus. BNPB selama masa tanggap darurat ini akan membantu baik logistiknya maupun pengangkutannya,” kata Suharyanto, Kamis (03/08).
“Kami yakinkan untuk masyarakat yang terdampak, logistiknya ini terpenuhi,” imbuhnya, dilansir dari laman BNPB.
Pada kesempatan yang sama, Menko PMK Muhadjir juga menyampaikan bahwa Pemerintah Pusat berencana akan membangun lumbung pasokan pangan. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa agar tidak terjadi di kemudian hari. Lebih lanjut Muhadjir turut mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga persaudaraan, keamanan dan persatuan
“Mudah-mudahan kejadian ini tidak terulang tahun depan. Karena pemerintah sudah menyiapkan rencana untuk membangun gudang pangan di sini. Sehingga nanti kalau terjadi lagi maka tidak akan menjadi susah. Tahun depan akan dibangun gudang dan akan dilengkapi semua kebutuhan pangan,” kata Muhadjir. (ina/soe)