
Brimob Gunakan Motor Trail Jangkau Lokasi Pengungsian Korban Gempa Cianjur (Foto: Dok Brimob)
CIANJUR, KanalMuria – Untuk membantu korban gempa Cianjur dan demi bisa menjangkau lokasi pengungsian korban gempa yang terisolir, Satuan Brimob Polri menggunakan motor trail. Penggunaan motor ini dilakukaan karena akses jalan yang licin dan curam untuk dilalui kendaraan roda empat. Adapun bantuan yang diberikan untuk korban berupa makanan, pakaian dan obat-obatan.
Diketahui ada 560 jiwa korban gempa terdiri dari bayi serta orang dewasa. Mereka belum menerima bantuan lantaran akses jalan yang sulit, selain itu aliran listrik di lokasi ini masih padam, persediaan air masih kurang, serta masih kurangnya distribusi obat-obatan. Korban pengungsian berharap akses jalan bisa dilalui kendaraan roda empat dan aliran listrik bisa menyala kembali.
Dari data yang dihimpun BNPB hingga Jumat (25/11) sore mencatat, ada 110 titik pengungsian yang tersebar di 15 kecamatan terdampak gempa. Perinciannya 57 titik pengungsi terpusat dan 53 titik pengungsian mandiri. Lokasi pengungsian dibagi dalam kapasitas besar yang mencakup 200-500 orang atau kapasitas kecil dengan menampung 5-10 orang.
Tim pelayanan kesehatan Brimob, juga menyambangi posko pengungsian korban gempa Cianjur di Kampung Panyaweuyan, Desa Ciherang, Kecamatan Pacet. Kegitan itu sudah dimulai sejak pagi hari.
Tim pelayanan kesehatan berkeliling dari posko ke posko demi memastikan bantuan medis didapatkan para pengungsi tanpa harus bepergian ke ruma sakit.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan banyak pengungsi yang mengantre untuk mendapatkan pelayanan medis saat tim kesehatan Brimob datang ke sana. Di sana, obat-obatan juga diberikan secara gratis sesuai dengan keluhan para pengungsi.
“Mereka mengantre untuk mendapatkan pelayanan medis. Ini tandanya memang kebutuhan medis mereka perlukan, tetapi untuk menjangkau sentra pelayanan medis mungkin saja kesulitan karena faktor kendaraan atau jarak yang jauh. Oleh karenanya, upaya jemput bola dari tim medis Brimob ini seperti ditunggu-tunggu,” jelas Dedi Prasetyo dalam keterangan resminya, Sabtu (26/11).
Menurut Kadiv Humas Polri dengan adanya upaya jemput bola ini, dapat mempermudah juga pertolongan bagi pengungsi yang memang penting dan harus dibawa ke rumah sakit. (ok/ion)