
Tim SAR melakukan pencarian delapan penambang yang terjebak di lubang galian emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas (Foto: Dok Basarnas)
BANYUMAS, KanalMuria – Tak menemui hasil, pencarian delapan penambang yang terjebak di lubang galian emas di Desa Pancurendang, Kecamatan Ajibarang, Kabupaten Banyumas, dihentikan, Selasa (01/08). Operasi tersebut dihentikan setelah dilakukan pencarian selama sepekan.
Kepala Basarnas Cilacap, Adah Sudarsa menyatakan, operasi penyelamatan yang dilakukan pihaknya sudah tidak efektif. Menurutnya, tanda-tanda korban telah meninggal sudah diketahui sejak hari pertama pencarian
“Sudah tidak lagi efektif di hari ketujuh, tanda-tanda korban meninggal sudah ada sejak hari pertama,” kata Adah, Selasa (01/08).
Berdasarkan informasi dari penambang, di dalam galian tersebut, tidak terdapat tempat untuk berlindung. Selain itu, Tim SAR juga mencium aroma tidak sedap dari dalam lubang itu.
“Di dalam juga ada aroma tidak sedap. Karena terendam semua, logikanya kondisi terjebak ada air, di dalam tidak ada tempat untuk berlindung,” lanjutnya.
Adah menyatakan, pihaknya tidak mampu menjangkau lokasi penambang yang diperkirakan berada di kedalaman. Sehingga, operasi pencarian ditutup pada hari ketujuh.
Sementara itu, Danrem 071/Wijayakusuma, Kolonel Czi Andhy Kusuma menyebut, faktor geografis menjadi kendala utama dalam operasi ini. ”Masih tergenang air sehingga menyulitkan evakuasi dan akses yang sempit. Kami sudah melakukan upaya maksimal, (tapi) kita tidak bisa melawan alam karena debit air sangat besar,” jelas Andhy.
Adah menambahkan, pihaknya telah mengumpulkan pihak keluarga korban terkait dihentikannya operasi pencarian tersebut. Dia menyebut bahwa pihak keluarga telah mengikhlaskan para korban.
“Kemarin sudah kami kumpulkan keluarga, mereka sudah mengikhlaskan,” kata Adah di lokasi kejadian.
Untuk mengenang sekaligus menghormati para penambang, pihak Desa Pancurendang memasang sebuah prasasti berisikan nama korban itu. “Prasasti ini sebagai tanda bahwa di sini telah terjadi peristiwa delapan penambang asal Bogor yang terjebak air. Nama-namanya dicantumkan di prasasti,” jelas Kadus II Desa Pancurendang, Karipto.
Adapun nama delapan pekerja yang dinyatakan hilang adalah Marmukmin bin Arbani, 32, asal Desa Kiarasari, RT 02 RW 06, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Cecep Suriyana bin Mawi, 29, asal Desa Cisarua RT 02 RW 08, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Mad Kholis bin Mista, 32, asal Desa Kiarapandak RT 02 RW 07, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Mulyadi bin Mista, 40, asal Desa Kiarasari RT 02 RW 06, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Muhidin bin Oding, 44, asal Desa Kiarasari RT 01 RW 04, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Ajat bin Ahan, 29, asal Desa Kiarasari RT 01 RW 06, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. Jumadi bin Udin, 33, asal Desa Cisarua RT 01 RW 08, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor. M Rama Abdul Rohman bin M Marta, 38, asal Desa Cisarua RT 02 RW 05, Kecamatan Nanggung Kabupaten Bogor. (iby/ion)