Home » Jateng Dapat Menjadi Sentra dan Dijadikan Lumbung Hortikultura Nasional
Jateng Dapat Menjadi Sentra dan Dijadikan Lumbung Hortikultura Nasional

Jateng Dapat Menjadi Sentra dan Dijadikan Lumbung Hortikultura Nasional (Foto: Dok Pemkab Temanggung)

TEMANGGUNG, KanalMuria – Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) Prihasto Setyanto, mengatakan, Jawa Tengah memiliki potensi besar dalam bidang hortikultura. Oleh karena itu, Jateng saat ini menjadi salah satu sentra atau dijadikan lumbung hortikultura nasional.

Hal itu dikatakan, Prihasto saat menghadiri pembukaan Soropadan Agro Festival II 2023, di Agro Center Soropadan, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, Kamis (20/07) sore.

“Jawa Tengah dikenal sebagai lumbung pangan nasional, termasuk komoditas hortikultura. Dirjen Hortiklutura konsisten menempatkan Jawa Tengah, sebagai sentra hortikultura strategis, terutama cabai, bawang merah, dan bawang putih,” ujarnya.

Saat ini, Dirjen Hortikultura tengah menumbuhkan kampung-kampung hortikultura. Upaya itu dilakukan untuk memudahkan aspek pemasaran dan mengembangkan UMKM hortikultura guna hilirisasi agar produksinya memiliki nilai tambah, sebab untuk ekspor ada syarat yang harus dipenuhi, yakni kuantitas, kualitas, kontinyuitas.

Menurutnya, isu kerawanan pangan secara global saat ini semakin kompleks dan dinamis, maka harus dihadapi bersama dengan berbagai strategi dengan menggali potensi yang ada di bidang pertanian dan perkebunan.

Hortikultura Indonesia memberikan kontribusi cukup signifikan sejak 2019 hingga 2022. Tahun 2019 ekspor hortikultura tercatat mencapai USD 468 juta, tahun 2022, USD 735 juta. Fakta ini menunjukkan pasar ekspor hortikultura Indonesia masih terbuka luas.

Melansir dari temanggungkab.go.id, Prihasto mengatakan, nilai tukar petani hortikultura berdasar angka BPS tahun 2023 juga meningkat signifikan, dengan saat ini di posisi 112,93. Artinya, jika petani berpenghasilan Rp 112 juta, maka yang Rp 100 juta digunakan untuk keperluan sehari-hari, untuk pendidikan, transportasi, usaha pertanian, dan yang Rp 12 juta masih bisa ditabung. Hal ini menunjukkan pertanian hortikultura menghasilkan perekonomian yang baik untuk masyarakat Indonesia.

“Jawa Tengah adalah salah satu yang diandalkan di nasional untuk pengendalian inflasi, pengembangan klinik PHT di lokasi sentra pertanian dan pengolahan limbah pertanian untuk pupuk organik. Setiap tantangan pertanian dapat diatasi dengan kerja kolektif, kolaboratif, kerja cerdas, kerja keras dan kerja ikhlas dari insan pertanian Indonesia. InsyaAllah el Nino dapat kita lalui dengan baik,” tandasnya. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *