
Bisa Redam Inflasi, Harapan Mbak Ita Terhadap Program Semarang Berbagi (Foto: Dok Pemkot Semarang)
SEMARANG, KanalMuria – Guna pengentasan kemiskinan dan kemiskinan ekstreme di Kota Semarang, program Semarang Berbagi yang digawangi Dinas Sosial Kota Semarang terus dilakukan. Terbaru, program ini dilakukan di RT 7 dan 8/RW 4 Kelurahan Karangayu pada Jumat pagi (21/07).
Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu yang hadir dalam agenda tersebut mengatakanbahwa program Semarang Berbagi merupakan bentuk kemandirian masyarakat. Karena, bahan kebutuhan pokok yang disalurkan merupakan bantuan dari masyarakat mampu kepada yang kurang mampu.
“Rangkaian kegiatan yang diinisiasi oleh warga ini merupakan bentuk kemandirian masyarakat dalam menyejahterakan sesama warga,” ujar wanita yang akrab disapa Mbak Ita di hadapan warga yang hadir.
“Kita bisa melakukan kegiatan di kelurahan Karangayu dengan swadaya masyatakat. Tentu ini kebanggaan bagi kami,” tambah Mbak Ita, dikutip dari semarangkota.go.id.
Mbak Ita juga mengapresiasi kinerja Dinas Sosial Kota Semarang dalam menyalurkan bantuan yang menurutnya tepat sasaran serta mampu meredam inflasi yang sempat mengancam.
“Saya juga mengapresiasi Dinsos yang menggelar secara rutin program. Jum’at Berkah Semarang Berbagi yang menyalurkan bantuan kepada warga sehingga membantu juga menstabilkan inflasi,” ujar Mbak Ita.
Selain masalah sosial, Mbak Ita sempat mengomentari maraknya pedagang yang menaikkan harga secara tidak wajar (mremo) untuk meraup keuntungan besar di hari raya. Dia menyoroti keresahan warga yang mendapati kenaikan harga bahan pokok pada hari raya Iduladha dan Idulfitri yang lalu.
Menurut perhitungan Mbak Ita yang pernah bekerja di sebuah bank, kenaikan harga secara tidak wajar itu bisa memicu inflasi.
“Nah dengan maraknya pedagang-pedagang yang mremo dan menyebabkab kenaikan harga, ini malah nantinya memicu inflasi. Nah program Jumat berkah ini bisa mengimbangi itu,” tandasnya.
Mbak Ita juga menyayangkan harga-harga kebutuhan bahan pokok di pasar tradisional yang kerap naik turun. Harapan Mbak Ita, program Dinas Sosial ini bisa membantu menurunkan harga. “Di pasar tradisional juga harganya sering naik turun, sehingga apa yang dilakukan dinsos ini bisa membantu menurunkan harga,” ujarnya. (tra/de)