Kota Pekalongan ODF 100 Persen, Pemkot Siapkan 100 Unit Jamban Keluarga

KOTA-PEKALONGAN, KanalMuria – Komitmen Pemkot Pekalongan melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat dalam menyukseskan program Open Defecation (ODF) atau Bebas Buang Air Besar Sembarangan (Bebas BABS) 100 persen terus dilakukan. Salah satu upayanya, di tahun 2023 ini, Dinkes telah menyiapkan bantuan pembangunan 100 unit jamban keluarga untuk keluarga-keluarga yang belum memiliki jamban sehat.

Kepala Dinkes Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menyampaikan, pembangunan jamban keluarga ini masih dalam tahap persiapan. Di mana dana stimulan yang digunakan untuk membangun jamban yang layak itu sekitar Rp5,5 juta per unit jamban.

“Saat ini sudah kami persiapan, mudah-mudahan bisa segera dilakukan agar jumlah keluarga yang tidak memiliki jamban layak akan terus berkurang dan mereka bisa hidup layak dan sehat,” kata Budi usai menerima tim verifikator dari Pemprov Jawa Tengah yang tengah melalukan verifikasi lapangan di Kota Pekalongan terkait program ODF Tahun 2023, berlangsung di Ruang Jlamprang Setda Kota Pekalongan, Rabu lalu.

Budi menjelaskan, bantuan jamban keluarga itu akan diberikan kepada keluarga-keluarga yang belum memiliki jamban di 27 kelurahan yang ada di Kota Pekalongan.

“Mudah-mudahan program jamban keluarga ini bisa mendukung Kota Pekalongan Bebas BABS sekaligus upaya pengentasan jamban tidak sehat yang diharapkan dapat mengurangi kebiasaan masyarakat tidak sehat itu,” tegasnya, dikutip dari pekalongankota.go.id.

Budi menyampaikan, sebelumnya, di tingkat kelurahan dan kecamatan yang ada di Kota Batik ini pada 2022 sudah seluruhnya menyatakan deklarasi ODF. Untuk bisa dinyatakan Kota Pekalongan menyandang ODF perlu dilakukan verifikasi oleh Pemprov Jawa Tengah.

Dari 27 kelurahan yang ada di Kota Pekalongan, lanju Budi, sesuai petunjuk tim dari Pemprov Jawa Tengah, ada 8 kelurahan yang ditunjuk mewakili Kota Pekalongan, yakni Kelurahan Banyurip, Kelurahan Tirto, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Klego, Kelurahan Degayu, Kelurahan Gamer dan Kelurahan Kalibaros.

“Sebenarnya kalau ODF lebih pada perilaku. Jadi, akses masyarakat terhadap jamban, bukan berarti tidak memiliki jamban itu tidak ODF. Tetapi bagaimana warga memanfaatkan jamban yang ada supaya tidak buang air besar sembarangan (BABS),” ungkapnya. (jt/ion)