
Aksebilitas Anak Berkebutuhan Khusus Makin Mudah Menempuh Pendidikan (Foto: Dok MC Batang)
BATANG, KanalMuria – Keterbatasan fisik tak membatasi Sanifatul Mukaromah, Peserta Didik Baru (PDB) untuk mendapatkan haknya meraih pendidikan yang layak di SMA Negeri 1 Batang. Meski memiliki fisik yang tak sempurna, namun semangatnya untuk menuntut ilmu tak pernah padam.
Penyakit polio yang dideritanya sejak usia Balita, justru membuat rasa kepercayaan dirinya makin kuat. Sanifatul Mukaromah mengatakan, dari pihak sekolah sebelumnya, SMP Negeri 6 Batang mengarahkan agar mendaftar di SMA tersebut, karena dirasa mampu secara akademis.
“Dari dulu memang ingin daftar ke SMA 1, jadi sudah disiapkan semuanya. Termasuk mental supaya bisa menyesuaikan keadaan fisik dengan lingkungan sekolah,” ungkapnya, saat ditemui usai melakukan pengecekan berkas pendaftaran, di ruang Sekretariat PPDB, SMA Negeri 1 Batang, Kabupaten Batang, Rabu (05/07).
Ia mengharapkan, sarana prasarana bisa memudahkannya selama menuntut ilmu di lingkungan sekolah. “Saya tetap akan berusaha untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar, hanya saja kalau pelajaran olahraga, sekiranya tidak mampu akan meminta keringanan,” harapnya, dikutip dari batangkab.go.id.
Sanifatul sebagai peserta didik berkebutuhan khusus, mengharapkan toleransi dijunjung tinggi antar peserta didik, sama seperti saat dirinya mengenyam pendidikan di lembaga pendidikan sebenarnya.
Sementara itu, Ketua panitia PPDB SMA Negeri 1 Batang Pralambang menyampaikan, pihak sekolah dengan tangan terbuka menerima Sanifatul Mukaromah sebagai PDB yang sebelumnya telah melakukan pendaftaran secara langsung.
“Karena termasuk kelompok inklusi, maka sarana prasarana juga disiapkan untuk memudahkan akses selama menempuh pendidikan di sini. Yang pasti ruang kelasnya tidak di lantai dua, jadi siswi tidak perlu naik tangga,” tegasnya.
Ia mengharapkan, baik siswa berkebutuhan khusus maupun yang memiliki kondisi fisik normal, keduanya memiliki visi misi yang sama, yang ingin maju menggapai cita-citanya, tanpa membeda-bedakan. “Jumlah kuota PDB sebanyak 324, yakni 323 ditambah satu siswi inklusi,” ujar dia. (jt/ion)