
Guru Penggerak Diharap Menjadi Guru Mandiri dan Reflektif yang Berpihak Pada Murid (Foto: Dok Diskominfo Kendal)
KENDAL, KanalMuria – Guru Penggerak diharapkan mampu menjadi guru yang mandiri dan reflektif, berpihak pada murid. Harapan ini mengemuka saat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kendal menggelar Lokakarya Panen Hasil Belajar Pendidikan Guru Penggerak Kabupaten Kendal Tahun 2023, di Pendopo Tumenggung Bahurekso Kendal, Selasa (04/07).
Bupati Kendal, Dico M. Ganinduto, menyampaikan kegiatan ini merupakan suka cita bersama sebagai bentuk evaluasi dan inovasi di bidang pendidikan. Dico berharap Kabupaten Kendal ke depan harus bisa melaksanakan atau mengakselerasi untuk bisa lebih baik lagi. Karena pendidikan merupakan ujung tombak dari peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia, baik itu pendidikan formal maupun non formal seluruh pendidikan.
“Kita harus terus berupaya untuk bersama-sama agar pendidikan secara kualitas bisa terus ditingkatkan, karena merupakan salah satu ujung tombak untuk memajukan Kabupaten Kendal,” kata Bupati Dico.
“Harapan saya, guru penggerak yang ada di Kendal bisa bergerak dan menggerakkan guru-guru yang lainnya, dan menggerakkan virus kebaikan terhadap seluruh guru pendidik yang ada di Kabupaten Kendal, sehingga kita bisa bersama-sama terus meningkatkan kualitas guru pendidik yang ada di Kabupaten Kendal,” sambungnya, dikutip dari laman kendalkab.go.id.
Ia juga mengatakan, ke depan setelah program dari kementerian ini diserahkan kepada pemerintah daerah, maka pemerintah Kabupaten Kendal akan terus melanjutkan program tersebut.
Bupati Dico berharap, semua harus bisa terus memberikan inovasi, dan harus terus aktif dan terus berkolaborasi, saling memberikan masukan, dan saling memberikan saran agar bisa memperbaiki kualitas pendidikan yang ada di Kabupaten Kendal.
Sementara dalam laporannya, Kepala Disdikbud Kendal, Ferinando Rad Bonay menyampaikan, Pendidikan Guru Penggerak merupakan proses pendidikan bagi guru selama 6 bulan yang terdiri dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan individu.
Ia menjelaskan, Guru Penggerak ini terpilih dan dilatih mengikuti pendidikan untuk dicetak dan dididik menjadi pemimpin pembelajaran yang dapat mewujudkan Profil Pelajar Pancasila.
“Kelebihan sebagai Guru Penggerak adalah mampu untuk memberikan suatu perubahan dinamika belajar pada siswa dengan membuat metode pembelajaran yang sifatnya menyenangkan dan berpusat kepada siswa atau dalam era sekarang adalah merdeka belajar. Guru Penggerak diharapkan mampu menjadi guru yang mandiri dan reflektif, berpihak pada murid, memiliki manajemen pembelajaran yang baik, melakukan inovasi dan kolaborasi dalam pengembangan pembelajaran, dan berperilaku sesuai kode etik,” terang Ferinando.
Ferinando juga mengungkapkan, Lokakarya 7, Panen Hasil Belajar Program Pendidikan Guru Penggerak merupakan rangkaian puncak kegiatan pelatihan berupa aksi nyata dengan menampilkan program-program yang sudah mereka terima selama 6 bulan.
“Harapannya para guru penggerak ini tidak hanya bisa menggerakkan sekolah dan para guru lainnya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran saja, tetapi juga bisa berbagi ke sekolah di luar dan komunitas yang ada,” kata Ferinando Rad Bonay. (jt/ion)