Home » Kelompok Tani Sumber Rejeki Bandongan Bagi-bagi Pupuk, Per Petani Dapat 60 Karung
Kelompok Tani Sumber Rejeki Bandongan Bagi-bagi Pupuk, Per Petani Dapat 60 Karung

Kelompok Tani Sumber Rejeki Bandongan Bagi-bagi Pupuk, Per Petani Dapat 60 Karung (Foto: Dok Pemkab Magelang)

MAGELANG, KanalMuria – Bagi-bagi  pupuk dalam jumlah besar dilakukan leh Kelompok Tani Sumber Rejeki, Dusun Karang Kulon, Bandongan, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang kepada petani padi anggotanya, pada Rabu (14/06) petang.

Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka mendukung pemerintah mewujudkan produktivitas dan ketahanan pangan bagi rakyat. Demikian dikatakan Ketua Kelompok Tani Sumber Rejeki, Zarkoni kepada anggotanya pada saat acara tersebut.

“Pupuk dan obat obatan yang kita bagi ini merupakan pupuk berbahan organik. Jadi  kelak beras yang kita hasilkan akan bebas dari bahan kimia,” ujarnya senang.

Adapun jumlah pupuk organik yang dibagikan meliputi pupuk padat dan pupuk cair sebesar 47 ton, bibit padi jenis Ciherang 640 kg, serta obat-obatan anti hama yang jenis dan jumlahnya cukup banyak.

Para petani menyambut gembira atas bantuan yang diterimanya. “Saya lihat bahannya seperti dedaunan. Bahan seperti ini bagus untuk tanah.  Jadi gembur dan subur,” ungkap seorang petani penerima, dikutip dari magelangkab.go.id.

Di tengah-tengah kegembiraan para petani itu, tiba-tiba muncul celetukan yang bakal mereka alami. Yaitu masalah transportasi dan penyimpanan. “Jika setiap hektar dibantu 60 sak (karung) kita kan harus menyiapkan mobil untuk mengangkut,” ungkap mereka sambil ketawa. “Halah pake motor saja, setiap angkut bisa bawa dua 2 sak. Jadi untuk 60 sak rampung 30 kali angkut,” sahut yang lain.

“Setelah diangkut terus mau ditaruh dimana. Rumahku kecil. Gak muat kalau buat nampung pupuk sebanyak itu,” seru penerima bantuan yang lain.

Di tengah serunya percakapan, Zarkoni menjelaskan bahwa pupuk yang dibagikan sifatnya gratis. “Semua yang telah bapak ibu terima itu bantuan dari Proyek Upland dari Kementerian RI. Tanggung jawab kita hanyalah memanfaatkan bantuan dengan sebaik-baiknya sehingga tujuan pemerintah akan tercapai,” terang Zarkoni.

Pada awal pelaksanan proyek, Menteri Pertanian Syahru, Yasin Limpo mengatakan, Upland Project dilakukan dengan memanfaatkan dana pinjaman dari IsDB ( Islamic Development Bank)  dan IFAD ( International Fund Agricultural Development).

Sebagaimana diketahui Proyek Upland dilaksakan di 13 Kabupaten se Indonesia yaitu Banjarnegara, Garut, Gorontalo, Lebak, Lombok Timur, Magelang, Malang, Minahasa Selatan, Purbalingga, Sumbawa, Sumenep, Tasikmalaya dan Subang.

Lebih jauh Zarkoni menjelaskan bantuan pupuk dan obat obatan bukan bantuan yang pertama yang diterima kelompoknya. Beberapa kali kelompoknya mendapat bantuan dari proyek upland.

“Kita pernah mendapat bantuan perbaikan jalan usaha tani (JUT). Bantuan ini menjadikan anggota mudah mengakses sawah. Lebih mudah membawa peralatan. Juga lebih mudah membawa hasil panen pulang ke rumah,” jelasnya.

Sebelumnya kelompok juga pernah mendapat bantuan peralatan yang jumlahnya tidak sedikit dan bebas dimanfaatkan anggota. (jt/ok)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *