Home » Puluhan Warga Desa Batu Gelar Unjuk Rasa Dugaan Kasus Korupsi Ganti Rugi Jalan Tol
Puluhan Warga Desa Batu Gelar Unjuk Rasa Dugaan Kasus Korupsi Ganti Rugi Jalan Tol

Puluhan Warga Desa Batu Gelar Unjuk Rasa Dugaan Kasus Korupsi Ganti Rugi Jalan Tol (Foto: Mintarta/KanalMuria)

DEMAK, KanalMuria – Puluhan warga yang terdiri dari Ketua RT dan RW Desa Batu, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak, menggelar aksi unjuk rasa terkait uang ganti atau tukar guling tanah pembangunan Tol Semarang Demak yang belum terbayarkan.

Dengan membentangkan spanduk bertuliskan berbagai kalimat tuntutan, puluhan warga berjalan kaki menuju balai desa untuk melakukan orasi meminta kepada aparat desa untuk memberikan klarifikasinya.

Setelah menyampaikan berbagai tuntutannya, Pemdes Batu mempersilahkan para pengunjuk rasa melakukan audiensi. Audiensi berlangsung dengan didampingi sejumlah petugas keamanan dari TNI Dan Polri.

Selama berlangsung audiensi di balai desa, warga meminta klarifikasi  pada pihak pemerintah desa terkait persoalan ganti rugi tanah bengkok desa yang terkena jalan tol. Dalam persoalan ini, proses ganti rugi tanah bengkok desa yang terkena jalan tol, oleh pihak Pemdes Batu, tanah penggantinya malah dicarikan tanah yang terdampak rob, bahkan masyarakat tidak mengetahui berapa besaran nilai ganti ruginya.

Sukir, warga Desa Batu menduga dalam proses ganti rugi tanah bengkok yang terkena proyek jalan tol tersebut, dibuat bancaan oleh oknum aparat Pemdes. Di antaranya adalah nilai ganti rugi, harga tanah terindikasi dimark up.

“Hal ini bisa di ketahui  tanah pengganti pembebasan tanah ,yang berupa areal sawah  oleh oknum pemdes desa batu di carikan lokasi tanah yang di pesisir wilayah rob,yang harganya jauh lebih murah.serta tidak produktif,” kata Sukir, Senin (12/06).

Sementara itu, Kapolsek Karangtengah, Iptu Setiyo menyampaikan bahwa untuk uang ganti tanah warga saat ini sedang diselidik oleh pihak tipikor.

“Jadi untuk prosesnya sekarang sudah berjalan melalui proses-proses dan itupun sudsh sampai penyidikan tipikor dan sampai pemeriksaan BPKP Provinsi Jawa tengah,” ujar Iptu Setiyo.

Dari proses penyelidikan BPKP, lanjut Kapolsek, mendapati adanya dugaan pengelapan dana senilai kurang lebih Rp 2 Miliar. “Untuk audit dari BPKP ada temuan yang ternyata temuannya cukup besar. Itu sudah ditindak lanjuti dan ini sudah proses dan akan dilanjutkan untuk proses selanjutnya,” ungkapnya.

Dia menegaskan bahwa kasus itu masih ditangani tim Tipikor. Sehingga warga diminta untuk bersabar lantaran pihak berwajib masih menangani kasus ini.

“Untuk dari tim tipikor sudah menjelaskan, sudah memberikan arahan dan tim tikor akan melanjutkan proses ini lebih lanjut agar tidak terjadi miskomunikasi dan kepercayaan kepolisian terutama untuk warga desa batu bisa tercapai targetnya,” jelasnya.

Dia meminta warga untuk bisa percaya kepada pihak berwajib untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Desa Batu, Kecamatan Karangtengah.

“Untuk sementara masyarakat telah memberi kepercayaan kepada tim tikor sangat antusias sekali bahwa proses ini sedang berlanjut dan nanti akan disampaikan secara terbuka,” imbuhnya.

Menurut pengakuan Sekdes Batu, Arwani permasalahan tersebut sudah terjadi sekitar 2020 sampai sekarang belum terselesaikan. “Sepengetahuan saya sebagai sekdes yang menjabat akhir tahun kemarin proses tukang guling kan berlangsung pada tahun 2020 dan sekarang belum selesai, ada tiga pemerintahan kepala desa menangani hal ini,” ungkapnya.

Dia juga membenarkan bahwa untuk permasalahan di Desa Batu sedang ditangi pihak berwajib.

“Saat ini masih dalam proses penyelidikan, sudah ada laporan dari PPKP provinsi jawa tengah bahwa ada temuan kerugian negara soal nominalnya kami belum tahu,” ujarnya. (sus/iby)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *