
Draft Nol Rencana Kontigensi Gempa Bumi dan Tsunami (Foto: Dok Pemkab Cilacap)
CILACAP, KanalMuria – Kabupaten Cilacap merupakan wilayah dengan kerawanan bencana tertinggi di Jawa Tengah. Oleh karena itu, dokumen Kontigensi Gempa Bumi dan Tsunami wajib dimiliki sebagai pedoman bagi daerah untuk melakukan kontigensi gempa bumi dan tsunami.
“Dokumen ini diperlukan agar tiap lembaga/OPD tahu, ‘siapa berbuat apa’. Tahun ini kami menyusun Rencana Kontigensi di 30 kabupaten/kota,” kata Analis Kelembagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Faiz Damayanti pada Workshop Penyusunan Draft Nol Rencana Kontigensi (Renkon) Gempa Bumi dan Tsunami Kabupaten Cilacap, di Hotel @Hom Cilacap, Rabu (31/05).
Sesuai jadwal, penyusunan dokumen dilakukan sejak Selasa – Kamis (30 Mei – 1 Juni 2023). Berbagai aspek dibahas dalam kegiatan ini, mulai dari potensi gempa bumi dan tsunami di Kabupaten Cilacap, operasi penanganan darurat bencana, urgensi penyusunan Renkon, serta manajemen penanganan darurat bencana.
Hal senada juga diungkapkan Plt. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cilacap, Erna Suharyanti melalui Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, Slamet Arif Praptomo. Menurut dia, dokumen Renkon akan menjadi pedoman tanggap darurat bencana agar berlangsung cepat dan efektif.
Serta sebagai dasar untuk memobilisasi sumber daya para pemangku kepentingan yang memiliki peran dalam penyusunan rencana kontigensi sesuai amanat Undang Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Penyusunan Renkon ini mengacu pada pedoman versi 5.0, pengarusutamaan gender, disabilitas dan anak di tingkat lokal untuk memperkuat aksi kemanusiaan yang efektif dan efisien.
“Renkon ini dapat diupdate 3 tahun sekali apabila bahaya tidak lagi mengancam,” terangnya, dikutip dari cilacapkab.go.id.
Sebagai informasi, penyusunan Draft Nol Rencana Kontigensi (Renkon) Gempa Bumi dan Tsunami ini merupakan program dari Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project (IDRIP). Pelaksanaannya dilakukan dalam lima gelombang dan menyasar 30 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Adapun Kabupaten Cilacap masuk dalam gelombang 5 untuk fasilitasi penyusunan dokumen Renkon Gempa Bumi dan Tsunami. Selain meningkatkan kesiapsiagaan bencana, proyek ini juga memperkuat kapasitas pemerintah pusat dan pemerintah daerah terpilih. (jt/ok)