Home » Resmi Dibuka, Tebing Asmoro di Rembang Sajikan Panorama Memukau
Resmi Dibuka, Tebing Asmoro di Rembang Sajikan Panorama Memukau

Resmi Dibuka, Tebing Asmoro di Rembang Sajikan Panorama Memukau (Foto: Dok Pemkab Rembang)

REMBANG, KanalMuria – Tebing Asmoro, destinasi terbaru di Kabupaten Rembang resmi dibuka. Berlokasi wilayah Desa Terjan dan Sendang, Kecamatan Kragan, destinasi wisata ini diresmikan Bupati Rembang, Abdul Hafidz, Minggu (20/11).

Destinasi wisata teranyar Rembang ini menawarkan keindahan tebing tinggi yang dapat dimanfaatkan sebagai spot foto yang menarik bagi wisatawan. Untuk fasilitas, selain spot foto, terdapat paket outbond serta penawaran paket wisata di berbagai tempat.

“Jadi kita menyediakan paket Situs Terjan, Tebing Asmoro, dan camping di Watu Pecah. Kemudian ada paket naik andong juga, di mana andongnya ini dari warga sekitar juga,” jelas Chomarudin, Ketua Panitia Pembukaan Tebing Asmoro sekaligus Direktur BUMDesma Tersanjung Ro Watu, dikutip dari laman rembangkab.go.id.

Chomarudin mengatakan, Tebing Asmoro dikelola Badan Usaha Milik Desa Bersama (BUMDesma) yang buka setiap hari dari jam 07.00 hingga 22.00 WIB. BUMDesma merupakan gabungan lima desa di dalam satu wilayah kawasan. Kelima desa itu adalah Terjan, Sendang, Tanjungsari, Woro dan Watupecah.

Sementara penamaan kawasan Tersanjung Ro Watu berdasarkan dari nama lima desa kawasan pegunungan yang disebutkan di atas, yang dirintis Dinpermasdes. Pemberian nama Tersanjung Ro Watu bermula ketika Prapto Raharjo, ex Camat Kragan, yang sekarang diberikan amanah baru sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo) Kabupaten Rembang.

“Kawasan tersebut identik dengan pegunungan dan bebatuan dan desa- desa  ini mempunyai pesona pegunungan yg menarik. Dengan nama itu harapannya akan membuat pengunjungnya tersanjung, ” kata Chomarudin.

Dia menyebut, kelima desa tersebut mempunyai potensi berbeda. Desa Terjan memiliki potensi wisata situs megalitikum dan Tebing Asmoro, Sendang dengan Bukit Asmoro, Tanjungsari dengan Bukit Sentono, Woro dengan Gunung Nganten dan Watupecah dengan pesona Watu Krapyaknya.

Sementara itu, Abdul Hafidz mengatakan, Tebing Asmoro mempunyai daya tarik berbeda dengan destinasi wisata lain, khususnya di Rembang. Menurutnya, dengan sentuhan inovasi dan dukungan banyak pihak diyakini wisata ini akan menjadi primadona.

“Tebing ini tidak dimiliki oleh tempat wisata yang lain. Saya optimis atas dukungan masyarakat, pemerintah desa, anggota DPRD, dan pembinaan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (Dinpermades) saya yakin akan menjadi tempat wisata yang fenomenal, ” ungkapnya.

Namun, Abdul Hafidz mengingatkan, pengembangan Tebing Asmoro tetap harus dibarengi promosi di media sosial dan pemberitaan untuk menarik wisatawan. Yang tidak kalah penting, manajemen dan administrasinya juga ditata.

Dia mengaku akan mendukung dari infrastruktur, seperti pembenahan akses transportasi ke Tebing Asmoro. Karena baginya, jalan menuju destinasi wisata ini belum layak.

“Pemerintah daerah akan membantu membangun jalan yang mengarah ke tebing asmoro. Dari Desa Sudan sampai ke sini, yang masih jelek ada sekitar 200 meter akan kita tata, yang rusak akan kita perbaiki, insyaAllah 2023 akan kita tata itu,” tegas Abdul Hafidz.

Bupati juga menyinggung tentang keramahan warga. Faktor itu dinilai juga menjadi kunci dalam mengembangkan destinasi wisata. Ramah dengan tamu dan dengan lingkungan menjadikan wisatawan akan kembali lagi untuk berkunjung.

“Kalau pengunjungnya sudah banyak, pengurus wisatanya jangan cakar- cakaran (bertengkar-Red). Biasanya kalau sudah ada uang jadi masalah, sini hutang, sana hutang, akhirnya hitungannya banyak tapi tidak ada uangnya,” katanya. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *