
Bupati Boyolali, M. Said Hidayat cek progres pembangunan Alun-alun Pancasila pada Jumat (26/05) malam (Foto: Dok Diskominfo Boyolali)
BOYOLALI, KanalMuria – Lahan eks Pasar Cepogo akan disulap menjadi Alun-alun Pancasila. Fasilitas ini juga dilengkapi dengan patung Garuda megah yang menghadap Gunung Merapi dan 16 kios yang nantinya akan diisi dengan produk-produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal Kecamatan Cepogo. Berbekal anggaran Rp 8,7 miliar, progres pembangunan Alun-alun Pancasila ini sudah sampai memasuki tahap akhir.
Usai menghadiri acara Rapat Kerja Karang Taruna Provinsi Jawa Tengah di Selo, Bupati Boyolali M. Said Hidayat menyempatkan diri meninjau lokasi pembangunan Alun-alun Pancasila yang didampingi Sekda Boyolali Masruri pada Jumat (26/05) malam.
Bupati berharap agar proyek Alun-alun Pancasila segera selesai akhir bulan ini dan bisa diresmikan pada peringatan Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni 2023 nanti.
“Setelah Alun-alun ini jadi, pada akhirnya nanti dapat bermanfaat pada masyarakat Kecamatan Cepogo dan masyarakat Kabupaten Boyolali pada umumnya,” ujar Bupati.
Bupati Said menjelaskan, Alun-alun Pancasila tersebut dilengkapi dengan patung Garuda megah berukuran 10 x 11 meter yang menghadap Gunung Merapi yang terbuat dari tembaga dan kuningan kerajinan Desa Tumang.
Di samping patung Garuda dibangun dinding kokoh, untuk sebelah kanan dilengkapi dengan aksen lambang sila pertama hingga kelima dan sebelah kiri aksen tulisan sila pertama hingga kelima.
Di samping itu, sebelah selatan patung Garuda dibangun 16 kios, di mana 15 kios diberi nama masing-masing desa di Kecamatan Cepogo, antara lain Bakulan, Cabean Kunti, Candigatak, Cepogo, Gedangan dan Genting.
Selanjutnya ada nama Gubuk, Jelok, Jombong, Kembang Kuning, Mliwis, Paras, Sukabumi, Sumbung dan Wonodoyo. Kemudian satu kios lagi akan disediakan bagi masyarakat difabel Kecamatan Cepogo.
Adapun kios-kios tersebut diperuntukkan untuk pemasaran produk-produk UMKM lokal Kecamatan Cepogo dari masing – masing desa dan masyarakat difabel sehingga dapat meningkatkan dari sisi perekonomian.
“Maka inilah wujud langkah Pemkab Boyolali dalam rangka memperhatikan ya istilahe nek mbangun ki ojo enek sing kether, (jangan ada yang tertinggal, Red) untuk kita pikirkan, termasuk saudara-saudara kita difabel,” terangnya. (jt/ok)