Home » Jelang Idul Adha 1444 H, Penyebaran LSD di Pati Masih Masif
Peternak di Kabupaten Pati tengah memberi makan sapi

Peternak di Kabupaten Pati tengah memberi makan sapi (Foto: Dok Dispertan Pati)

PATI, KanalMuria – Menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) masih menghantui peternakan di Kabupaten Pati. Untuk menekan penyebaran penyakit itu, Dispertan Pati mengklaim telah melakukan berbagai upaya.

“Kami sudah melakukan pemberian obat suntik hingga sosialisasi kepada para peternak. Namun penyebaran penyakit ini pada ternak masih masif,” jelas Kepala Bidang Peternakan Dispertan Andi Hirawadi, Jumat (19/05).

Menurutnya, LSD merupakan virus yang mudah ditularkan melalui nyamuk, lalat hingga caplak. Hal itulah yang menyebabkan masifnya penyebaran penyakit tersebut.

“Sebagai contoh, dari pasar hewan ketika ada ternak terkena satu, bisa menular ke hewan lain melalui faktor tadi,” lanjutnya.

Berdasarkan data Dispertan Pati, terdapat 1.100 kasus hingga Mei 2023. Sebanyak 1.090 ekor ternak berhasil sembuh dari penyakit tersebut.

Sementara itu, 88 ekor sapi diketahui masih terjangkit LSD. “Saya berharap para peternak saat melihat bopeng, kaki membengkak hingga suhu tubuh sapi meningkat bisa langsung melapor,” kata Andi.

Menurutnya, penyakit LSD ketika masih gejala awal hanya memerlukan satu kali pengobatan. Namun, Ketika sudah parah, membutuhkan empat kali pengobatan.

Sebagai upaya penyembuhan, Dispertan Pati menyediakan 5.500 vaksin LSD. Adi meyakini Jumlah tersebut akan bertambah dengan adanya kabar bahwa pemerintah pusat telah mengirim vaksin ke dinas provinsi.

Hanya saja untuk jumlah pasti vaksin yang akan dikirim ke Pati, pihaknya masih menunggu. “Jumlah vaksin yang dikirim ke Pati masih menunggu,” lanjutnya.

Adi menerangkan, hewan yang terjangkit LSD secara medis masih dapat dikonsumsi dagingnya. Sebab, penularan penyakit hanya pada hewan ternak saja.

Tapi, LSD memang berdampak bagi para peternak menjelang Idul Adha. Hal itu berkaitan dengan kriteria yang digunakan mengenai hewan yang disembelih saat hari raya kurban nanti.

“Hewan yang terjangkit secara medis memang masih boleh tapi secara akidah tidak. Sebab dalam akidah disebutkan hewan harus sehat secara fisik,” imbuh Adi. (iby/ion)

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *