
Tiga Partai Politik Daftarkan Bacalegnya ke KPU Boyolali (Foto: Dok KPU Boyolali)
BOYOLALI, KanalMuria – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Boyolali telah membuka pendaftaran Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) periode 2024-2029. Pendaftaran calon anggota legislatif tersebut sebagai bagian dari tahapan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Ketua KPU Kabupaten Boyolali, Ali Fahrudin mengatakan, pendaftaran yang dibuka mulai Senin (01/05) hingga Minggu (14/05) ini, KPU Kabupaten Boyolali telah menerima tiga partai politik (Parpol) yang secara resmi mendaftarkan bacalegnya. Hingga Kamis (11/05), ketiga Parpol tersebut yakni Partai Keadilan Sejahtera (PKS), PDI Perjuangan dan Partai NasDem.
“PKS pada Senin (08/05) sudah dinyatakan lengkap dan diterima. Kemudian hari ini, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Boyolali juga menyerahkan dokumen bacaleg DPRD Boyolali dan sudah kami periksa formulir pengajuan, kemudian formulir daftar nama dan alat-alat kelengkapan administrasi lainnya kami nyatakan lengkap dan diterima,” katanya di kantornya Kamis (11/05).
Selanjutnya pukul 11.00 WIB, Partai Nasdem juga mendaftarkan calon anggota DPRD Kabupaten Boyolali. Kemudian, disusul beberapa parpol yang mendaftar pada 12 Mei 2023.
Ditemui usai mendaftar di KPU Kabupaten Boyolali, Ketua DPC PDI Perjuangan, Susetya Kusuma Dwi Hartanta mengungkapkan, pihaknya telah mendaftarkan 50 bacaleg anggota DPRD Kabupaten Boyolali. Dari beberapa nama calon tersebut, terdapat 30 persen yang berasal dari generasi muda atau kaum milenial.
“Muda muda, kita memang pilih milenial. Inilah regenerasi PDI Perjuangan itu tidak mandek, ada regenerasi,” jelasnya, dikutip dari boyolalikab.go.id.
Salah satu kaum milenial yang mendaftar melalui PDI Perjuangan, Muhammad Shoma Ma’rifatullah, 21, mengatakan dengan semangat generasi muda, dia berharap dapat ikut menyuarakan aspirasi masyarakat untuk pembangunan Kabupaten Boyolali.
“Karena itu harapan saya dengan adanya pencalegan ini bisa menjadi representasi atau perwakilan dari teman teman generasi milenial maupun generasi Z untuk mewakilkan suara mereka kelak,” ujarnya. (jt/ok)