
KTT G20 Sempat Alot Bahas Perang Ukraina (Foto: Media Center KTT G20)
NUSA DUA, KanalMuria – Perhelatan KTT G20 berhasil merumuskan G20 Bali Leaders’ Declaration yang terdiri 52 paragraf dengan 1.186 halaman. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut, pada paragraf ketiga sempat terjadi perdebatan alot dalam KTT. Dalam paragraf itu, berisikan tentang sikap pemimpin G20 terhadap perang Ukraina.
“Sampai tengah malam kami berbicara mengenai ini,” ungkapnya usai penutupan KTT G20 dalam jumpa pers di Nusa Dua, Bali, Rabu (16/11)
Namun pada akhirnya, deklarasi tersebut dapat tercapai melalui konsensus. Para pemimpin G20 disebutnya telah menyepakati, bahwa perang berdampak pada ekonomi global. Selain itu, pemulihan ekonomi global tidak akan tercapai tanpa perdamaian.
“Akhirnya para pemimpin G20 menyepakati isi deklarasi. Yaitu condemnation perang di Ukraina karena telah melanggar batas, melanggar integritas batas wilayah, melanggar integritas wilayah,” ujar Jokowi.
Para anggota G20 juga menekankan, perang tersebut justru menambah derita masyarakat dunia. Dalam salah satu poin Leader’s Declaration menyebut, perang Ukraina dapat memperburuk situasi ekonomi global yang tengah rapuh.
Di luar deklarasi, Jokowi menyatakan telah disetujuinya kerja sama konkret di bidang kesehatan oleh para pemimpin G20. Salah satunya dana pandemi alias pandemic fund senilai USD 1,4 miliar.
Presiden RI juga mengingatkan kembali, G20 merupakan forum ekonomi, finansial, pembangunan, dan bukan forum politik. Sehingga Jokowi meminta untuk forum ini tidak ditarik kearah politik.
Dalam KTT kali ini, Rusia diwakili Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov. Lavrov hanya hadir di hari pertama KTT, pada Selasa, 15 November, dan langsung pulang pada malam harinya. “Ada perwakilan Rusia yang hadir di KTT saat itu, meskipun alot, tetapi telah disahkan,” ujar Jokowi. (iby/ion)