Home » Jokowi Tularkan Semangat Demokrasi Indonesia kepada Dunia yang Tengah Krisis
Jokowi Tularkan Semangat Demokrasi Indonesia kepada Dunia yang Tengah Krisis

Jokowi Tularkan Semangat Demokrasi Indonesia kepada Dunia yang Tengah Krisis (Foto: Dok Media Center KTT G20)

BADUNG, KanalMuria – Dunia sedang dihadapkan tantangan luar biasa akibat berbagai krisis. Masih sedikit berkutat dengan pandemi Covid-19, kini dunia harus menangani krisis akibat rivalitas yang meruncing hingga menyebabkan perang.

Banyaknya krisis yang dihadapi, berdampak pada ketahanan pangan, energi, dan keuangan yang sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang. Terkait itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, untuk menyelamatkan dunia, dibutuhkan paradigma dan semangat kolaborasi antar negara.

“Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia,” kata Jokowi dalam pidatonya di Sesi I KTT G20 di Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Selasa (15/11).

Jokowi menjelaskan, bertanggung jawab berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam PBB secara konsisten. Sementara bertanggung jawab berarti menciptakan situasi win-win, bukan zero-sum.

“Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan mendatang,” ungkapnya.

Jokowi melanjutkan, dunia seharusnya tidak terbagi menjadi beberapa bagian. Dia berharap negara-negara bersangkutan tidak membiarkan dunia mengalami perang dingin lainnya.

Berkaca dari Indonesia yang memiliki 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa dan lebih dari 700 bahasa daerah, demokrasi di NKRI berjalan mulai dari tataran desa hingga pemerintah pusat. Karena itu, Jokowi mendorong agar G20 mempunyai semangat dialog serupa untuk menjembatani perbedaan.

“Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan G20,” tandasnya. (iby/ion)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *