Home » Pemkab Blora Minta Ditjen Migas Kementerian ESDM Perluas Jargas Tidak Hanya di Pedesaan
Pemkab Blora Minta Ditjen Migas Kementerian ESDM Perluas Jargas Tidak Hanya di Pedesaan

Pemkab Blora Minta Ditjen Migas Kementerian ESDM Perluas Jargas Tidak Hanya di Pedesaan (Foto: Dok Kementerian ESDM)

BLORA, KanalMuria – Pemerintah Kabupaten Blora minta Ditjen Migas Kementerian ESDM memperluas jaringan gas (jargas), tidak hanya di pedesaan, namun hingga perkotaan. Permintaan ini disampaikan Bupati Blora Arief Rohman dengan mendatangi Ditjen Migas Kementerian ESDM, Selasa (15/11).

“Saya sempatkan bersilaturahmi ke Ditjen Migas Kementerian ESDM, bertemu dengan Direktur Pembinaan Program Migas, Mustafid Gunawan. Kami sampaikan usulan pembangunan energi migas, termasuk penambahan jargas. Semoga ke depan Kementerian ESDM bersama Pertamina dan PGN bisa menambah luasan jargas di Kabupaten Blora. Tidak hanya di pedesaan. Mimpi kita bisa sampai perkotaan seperti di Prabumulih,” urai Bupati Arief.

Dilansir dari blorakab.go.id, Prabumulih ditetapkan sebagai Kota Gas terbesar di Indonesia pada tahun 2019 lalu. Karena sebanyak 42.668 rumah telah teraliri jaringan gas.

Untuk di Kabupaten Blora, manfaat jargas kini telah mengaliri sekitar 4.495 pelanggan rumah tangga, dan satu pelanggan UMKM. Pelanggan rumah itu tersebar di Desa Sumber, Mojorembun, Wado, Pulo, Tanjung, Kemantren, Kapuan, dan Medalem. Bupati Arief menyatakan senang dengan kondisi itu.

“Terimakasih kepada Kementerian ESDM, Pertamina, dan PGN. Kami berharap program jargas di Blora bisa terus diperluas. Agar manfaatnya bisa dirasakan masyarakat yang lebih luas lagi. Apalagi sumber gasnya juga dari bumi Blora sendiri, yakni dari sumur PT Pertamina Central Processing Plant (CPP) Blok Gundih di Desa Sumber, Kradenan,” paparnya.

Keberadaan kampung jaringan gas rumah tangga atau kampung jargas di wilayah Blora selama ini inilai mampu merubah desa miskin menjadi desa mandiri bebas gas elpiji bersubsidi. Bahkan masyarakat merasa lebih hemat dan terbantu dengan adanya jargas di desanya, tanpa harus bingung mengganti gas melon.

Seperti yang dikemukakan Sukarti, 56, warga Desa Sumber, Kecamatan Kradenan, yang ikut menikmati jargas tersebut. Penjual kopi di tepi Jalan Menden – Peting itu mengaku kini lebih mudah memasak seduhan kopi bagi pelanggannya dengan menggunakan api jargas yang terpasang di rumahnya.

“Sudah beberapa tahun terakhir saya pakai jargas. Tidak khawatir kehabisan gas, karena bisa dinyalakan kapan saja 24 jam. Selain untuk jualan kopi, juga untuk masak. Tidak menimbulkan asap seperti tungku kayu bakar. Sebulan hanya habis sekitar Rp 50 ribu hingga Rp 60 ribu. Lebih irit, hemat, dan aman, daripada pakai gas melon,” ujar Mbah Karti, Selasa (15/11).

Menurut Mbah Karti, para tetangganya juga merasakan manfaat dari program jargas rumah tangga. Untuk itu, pihaknya berharap program jargas seperti ini bisa terus ditingkatkan.

Sementara itu, Bagas Indra Permadi, petugas Jasa Penunjang Migas PGN Area Blora, mengemukakan, pihaknya secara berkala juga melakukan pengecekan dan perawatan jaringan gas yang telah aktif mengaliri masyarakat.

“Stasiun gas selalu kita periksa dan dirawat. Jika ada masalah di pelanggan rumah tangga kita juga hadir langsung ke rumah-rumah untuk memperbaikinya. Harga jargas ini hanya Rp 4.250 per meter kubik,” ungkap Indra. (iby/ion)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *