Home » Sepakati MoU, Indonesia dan WHO akan Bentuk Pusat Pelatihan Multi-Negara
Sepakati MoU, Indonesia dan WHO akan Bentuk Pusat Pelatihan Multi-Negara

Sepakati MoU, Indonesia dan WHO akan Bentuk Pusat Pelatihan Multi-Negara (Foto: Dok Tim Media Prabowo Subianto)

NUSA DUA, KanalMuria – Pemerintah Republik Indonesia dan World Health Organization (WHO) resmi bekerja sama untuk membentuk pusat pelatihan multi-negara. Kesepakatan ditandai dengan penandatanganan Memorendum of Understanding yang dilakukan Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Budi Gunadi Sadikin, dan Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus disaksikan Menko Polhukam Mahfud MD, sebagai perwakilan Presiden RI

Kesepakatan antara Indonesia dengan WHO berkaitan untuk kesiapan operasional darurat kesehatan dan Tim Medis Darurat (Emergency Medical Teams/EMT) di Universitas Pertahanan RI. Sementara tujuan dari kesepakatan ini adalah untuk meningkatkan kapasitas Indonesia, negara-negara Asia, dan negara di sekitarnya untuk dapat bertindak cepat ketika terjadi keadaan darurat.

“Memiliki tim medis darurat yang terampil adalah bagian dari solusi, tetapi melatih tim ini membutuhkan investasi yang substansial, fokus yang berkelanjutan, dan dukungan spesialis, yang tidak dapat diakses oleh semua negara secara mandiri. Hal ini membuat kerja sama multi-negara menjadi vital,” kata Prabowo saat penandatanganan MoU dengan WHO di sela-sela pelaksanaan KTT G20 hari pertama di Nusa Dua Bali, Selasa (15/11).

Prabowo menilai, negara-negara akan lebih aman jika disiapkan secara bersama. Dia melanjutkan, pembentukan pusat pelatihan ini menjadi upaya bagi permasalahan kesenjangan penanganan pandemi di berbagai daerah, terutama dalam kesiapan personel

Sementara itu, Menkes RI, Budi Gunadi Sadikin menegaskan, ancaman kesehatan seperti penyakit, merupakan ancaman terbesar. Untuk perang melawan penyakit, seperti mengatasi pandemi Covid-19, harus dilakukan barsama-sama.

“Kami perlu belajar dari TNI dan Kementerian Pertahanan (Menhan) dalam melaksanakan manajemen penanganan pandemi yang dilakukan selayaknya seperti saat berperang,” ujarnya.

Menkopolhukam, Mahfud MD, mendukung penuh suksesnya implementasi dari MoU ini. Dia berharap kerja sama tersebut dapat meningkatkan kesiapan Indonesia serta negara-negara di kawasan dalam menghadapi keadaaan darurat serta meningkatkan kapasitas dan kesiapan untuk menghadapi pandemi yang mungkin terjadi di masa mendatang.

Terkait MoU yang telah disepakati, memuat cara kerja sama dan kolaborasi antara Indonesia dan WHO. Kolaborasi tersebut didasari oleh langkah-langkah yang diterapkan oleh Kemhan RI dan Kemkes RI. Langkah itu juga sejalan dengan Keputusan Presiden untuk mengelola pandemi COVID -19 dan masalah keamanan kesehatan lainnya.

Sedangkan pusat pelatihan multi-negara, akan memungkinkan Indonesia dan negara-negara lain, memiliki pelatihan pelengkap melalui paket pelatihan baru yang inovatif termasuk latihan simulasi. Pelatihan tersebut mencakup berbagai bidang, termasuk mengelola keadaan darurat kesehatan masyarakat, manajemen medis dan logistik, serta dampak medis, sosial, dan ekonomi dari keadaan darurat. (iby/de)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *