
Gelaran Seni Tradisional Indonesia Manjakan Para Pendamping Kepala Negara KTT G20 (Foto: Media Center KTT G20)
NUSA DUA, KanalMuria – Tari Merak, Tari Pendet dan Tari Tor-tor sambut para pendamping Kepala Negara KTT G20 di Spouse Program KTT G20. Tiga tari tradisional tersebut merupakan salah satu suguhan budaya dalam Spouse Program KTT G20 untuk para pendamping Kepala Negara yang berlangsung di Sofitel Nusa Dua Beach, Rabu (15/11).
“Para spouse sangat menikmati dan mengapresiasi keanekaragaman budaya dan tradisi Indonesia,” kata Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf), Angela Tanoesodibjo dalam Konferensi Pers di Media Center G20, Rabu (15/11)
Melansir dari laman kemenparekraf.go.id, Tari Merak merupakan tarian tradisional dari Jawa Barat. Kesenian tari ini terinspirasi perilaku burung Merak jantan ketika ingin menarik perhatian Merak betina.
Sedangkan Tari Pendet merupakan tari tradisional asal Bali. Biasanya, Tari Pendet ditampilkan pada upacara keagamaan atau sebagai tarian penyambutan.
Tarian ini melambangkan penyambutan atas turunnya dewata ke alam dunia. Seiring perkembangan zaman, para seniman Bali mengubah Pendet sebagai sambutan selamat datang, meski tetap mengandung makna yang sacral dan religius.
Sementara Tari Tortor merupakan tari tradisional dari suku Batak. Awalnya, tarian ini adalah tari ritual dan sakral yang dipertunjukkan pada acara pemakaman, upacara penyembuhan, dan upacara tradisional Batak lainnya.
Tari ini menampilkan harapan dan doa. Makna dari gerakan-gerakannya menunjukkan Tortor adalah sebuah media komunikasi, di mana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.
Selain menyuguhkan tari tradisional, Angela menjelaskan, para pendamping Kepala Negara KTT G20 juga dipertontonkan permainan musik tradisional. Di antaranya Kolintang, Gendang Batak, dan Gamelan Rindik.
“Kami menampilkan live music tradisional, dari musik Gamelan Rindik, musik Keroncong, Kolintang, Gondang Batak, serta penampilan anak-anak dengan baju-baju tradisional,” kata Wamenparekraf.
Angela menyebut, suksesnya Spouse Program berawal dari arahan Ibu Negara Republik Indonesia, Iriana Widodo yang sangat detail terkait seluruh rangkaian acara. “Suksesnya Spouse Program juga keterlibatan, kerja keras dari berbagai instansi. Mulai dari Kemenkomarves, Kemensetneg, Kemenlu, TNI/Polri, dan tentunya Kemenparekraf dan pihak-pihak lainnya,” tambahnya. (iby/de)