
Jelang Idul Fitri, Satpol PP Kebumen Tertibkan Gepeng dan Anjal (Foto: Dok Satpol PP Kebumen)
KEBUMEN, KanalMuria – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Kebumen menertibkan pengamen, gelandangan, pengemis (gepeng) dan anak jalanan (anjal) di sejumlah ruas jalan kota Kebumen dan sekitarnya, Sabtu (15/04).
Petugas mengitari sejumlah persimpangan ruas jalan yang sering digunakan tempat mangkal pengamen, gelandangan dan pengemis, termasuk di masjid atau tempat ibadah. Dalam razia tersebut, petugas berhasil mengangkut puluhan pengamen, gelandangan dan pengemis.
Sekretaris Dinas Satpol PP Kebumen Sugito Edi Prayitno yang memimpin operasi ini menyatakan, razia diadakan untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat pada bulan Ramadhan, termasuk menjaga kesiapan dan keamanan Idul Fitri.
“Pada bulan Ramadhan ini sering kali banyak ditemukan pengamen, anak jalanan, gelandangan dan juga pengemis di jalan-jalan perkotaan, tadi sudah kita tertibkan, totalnya ada 30 orang yang kita amankan. Tujuannya untuk memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat selama bulan Ramadhan,” ujar Sugito, dikutip dari kebumenkab.go.id.
Dia menuturkan, kegiatan penertiban ini akan terus ditingkatkan sampai menjelang Idul Fitri. Ia memprediksi akan banyak pengemis dari dalam kota maupun luar kota yang berkeliaran di Kebumen. Pihaknya siap untuk melakukan penertiban di sejumlah titik yang menjadi pusat kegiatan mereka.
“Para pengamen, anak jalanan, dan pengemis ini akan dilakukan pembinaan. Selanjutnya akan kita serahkan kepada pihak keluarga agar bisa dibina lebih lanjut. Kalau mereka tidak punya rumah atau keluarga, akan kita bawa ke rumah singgah,” ucap Gito.
Dia menyebutkan, Pemkab Kebumen memiliki Perda No 4 Tahun 2020 yang melarang pengamen, pengemis, dan gelandangan melakukan aktivitas di tengah masyarakat. Demikian juga masyarakat juga dilarang untuk memberikan uang atau suatu hadiah kepada mereka.
“Kami mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberi uang kepada pengamen, gelandangan dan pengemis karena hal itu tidak mendidik, dan hal itu jelas dilarang dalam Perda No 4 tahun 2020,” ujar Gito.
Ia berharap dengan kegiatan ini bisa memberikan pemahaman kepada masyarakat sekaligus memberikan efek jera kepada mereka agar tidak lagi melakukan kegiatan yang melanggar aturan, sehingga Kebumen bisa bersih dari pengamen, pengemis, gelandangan atau anak jalanan. (jt/ion)