
Proses pencarian korban dukun penggandaan uang, Slamet Tohari, Senin (02/04)
BANJARNEGARA, KanalMuria – Kasus dukun pengganda uang masih terus berkembang. Kali ini Polisi kembali menemukan dua jasad lagi korban tambahan pada, Selasa (04/04). Dengan demikian, total per hari ini, ditemukan 12 jasad manusia, yang kesemuanya korban dari dukun pengganda uang Slamet Tohari alias Mbah Slamet.
Temuan itu diketahui usai polisi melakukan beberapa penggalian berdasarkan petunjuk tersangka. “Total ada 12 jenazah ditemukan,” ungkap Kabibdhumas Polda Jawa Tengah Kombes Iqbal Alqudussy kepada wartawan di kantor Polda Jateng, Selasa (04/04) sore.
Dia menyebutkan, jasad tersebut diperkirakan sudah terpendam selama sekira enam bulan. Namun, polisi masih harus bekerja untuk menemukan detail semua korban lewat tim Disaster Victim Identification (DVI). “Ada yang tinggal tengkorak saja,” lanjutnya.
Kasus ini terkuak usai polisi menemukan jasad PO, 53, yang terpendam di jalan setapak menuju hutan Desa Balun, Kecamatan Wanayasa Kabupaten Banjarnegara, Minggu (02/04). Sebelumnya, PO sempat menyampaikan pesan kepada sang anak untuk melapor ke aparat kepolisian jika dirinya tak kunjung kembali dari rumah tersangka.
Setelah dilakukan penyelidikan, polisi kembali menemukan sembilan jasad di ladang milik tersangka, Senin (02/04). Ditambah dengan korban PO berarti ada 10 jasad. Petugas kembali menemukan dua jasad lagi hari ini, sehingga total ada 12 jasad.
Sementara itu, satu dari sepuluh korban pembunuhan dukun pengganda uang asal Kabupaten Banjarnegara, Slamet Tohari, 45, berhasil diidentifikasi. Kapolres Banjarnegara, AKBP Hendri Yulianto mengatakan, korban berinisial PO, 53, merupakan pria asal Sukabumi, Jawa Barat.
Hendri mengungkapkan, saat ini sembilan korban lainnya masih belum teridentifikasi. Selain itu, sembilan korban tersebut, ditemukan hanya menyisakan kerangka di dalam satu liang lahat.
Berdasarkan keterangan pelaku, dukun pengganda uang itu mengaku lupa nama-nama korban. Slamet hanya mengingat daerah asal para korbannya tersebut.
“Tersangka mengaku belum mengingat nama-nama korban. Tapi, kalau asalnya dari mana saja, dia masih ingat. Seperti ada yang dari Tasikmalaya dua korban, Palembang, Jogja, dan Jakarta. Saat ini sudah diautopsi, tapi hasilnya masih belum diketahui,” kata Hendri kepada awak media, Selasa (04/04).
Sementara satu korban yang berhasil diidentifikasi, PO, telah diserahkan kepada keluarganya. “Tadi malam istri, anak, dan keluarga korban PO datang untuk mengambil jenazahnya. Sekarang sudah dibawa ke Sukabumi,” imbuh Slamet. (iby/tra)