
Kapolresta Pimpin Langsung Olah TKP, Tim Inafis dan Jibom Polda Jateng Diturunkan (Foto: Dok Polresta Magelang)
MAGELANG, KanalMuria – Pihak kepolisian melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa ledakan yang diduga berasal dari bahan baku pembuatan petasan di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Kapolresta Magelang KBP Ruruh Wicaksono mengatakan bahwa proses olah TKP tersebut dilakukan oleh Unit Inafis Sat Reskrim Polresta Magelang dipimpin langsung Kasat Reskrim Kompol Rifeld Konstantinopel, bersama dengan Unit Penjinak Bahan Peledak (Jibom) dan Labfor Polda Jateng.
“Olah TKP dibantu dari Unit Jibom Polda Jawa Tengah, Laboratorium Forensik dan Unit Reskrim Polresta Magelang,” kata KBP Ruruh, saat memberi keterangan kepada awak media langsung dari TKP ledakan bahan petasan
KBP Ruruh menjelaskan, dalam proses olah TKP, petugas menemukan lokasi 5 rumah rusak parah, dan 6 rumah rusak sedang dan ringan yang diakibatkan suara ledakan diduga petasan.
Menurutnya, selain melakukan olah TKP, Unit Inafis Sat Reskrim Polresta Magelang juga mengamankan 1 karung plastik warna silver ukuran 65 cm x 50 cm dalam kondisi rusak yang ada bau menyengat dari belerang.
“Ada beberapa barang yang kita temukan di lokasi, barang bukti itu diamankan terlebih dahulu oleh labfor untuk diuji, selanjutnya korban yang meninggal dibawa ke rumah sakit Muntilan” katanya.
Selain itu, lanjutnya, petugas juga meminta keterangan sejumlah saksi terkait peristiwa ledakan yang terjadi pada Minggu (26/03) pukul 20.00 WIB tersebut. Berdasar keterangan saksi Havid, rumah korban yang meninggal dunia itu memang seringkali membuat dan meracik bahan petasan.
“Setiap tahun, rumah korban ini dipergunakan untuk membuat dan meracik petasan. Itu biasanya untuk diperjual belikan pada saat Ramadhan dan Lebaran,” ujarnya.
Dalam proses sterilisasi dan olah TKP tersebut dilakukan secara tertutup oleh sejumlah personel dari gabungan Polresta Magelang serta petugas Penjinak Bom dan Labfor Polda Jawa Tengah.
Akibat ledakan bahan petasan tersebut, 1 orang bernama Mufid, 33, meninggal dunia di tempat. Pria ini diduga pemilik rumah, dan 3 orang mengalami luka ringan akibat ledakan yang diduga berasal dari bahan baku pembuatan petasan itu.
“Selain itu, ledakan yang terjadi kurang lebih pukul 20.00 WIB tersebut juga menyebabkan korban lain mengalami luka dan harus dirawat ke rumah sakit terdekat, serta menyebabkan sekitar 11 rumah rusak parah, sedang dan ringan yang belum diketahui kerugiannya,” jelas KBP Ruruh.