
Jadi Tuan Rumah Musrenbangwil 2023, Bupati Wonosobo Usulkan 5 Program Prioritas (Foto: Dok Pemkab Wonosobo)
WONOSOBO, KanalMuria – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Wilayah (Musrenbangwil) Purwomanggung Tahun 2023, yang dikemas dalam forum dialog antara Gubernur dengan Bupati se-wilayah Pengembangan (Purworejo, Temanggung, Wonosobo, Magelang dan Kota Magelang) diselenggarakan di Aula Geo Dipa Kabupaten Wonosobo, Senin, (20/03).
Dalam paparannya, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyampaikan beberapa usulan kolaborasi antara Pemkab Wonosobo dengan Pemprov Jawa Tengah. Terkait rencana pembangunan Kabupaten Wonosobo 2024, dengan tema “Penguatan Ekonomi, Kualitas Sumber Daya Manusia dan Infrastruktur yang Berkelanjutan untuk Peningkatan Daya Saing Daerah”.
“Ada 5 prioritas pembangunan Wonosobo, yaitu penguatan infrastruktur berkelanjutan pada wilayah pengembangan; penguatan ekonomi yang bertumpu pada sektor pertanian dan pariwisata; peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia yang berkarakter dan berdaya saing; penguatan tata kelola pemerintahan dan konduktivitas wilayah serta pemantapan kapasitas fiskal daerah; penguatan lingkungan hidup dan sumber daya alam yang berkelanjutan,” ungkap Bupati, dikutip dari wonosobokab.go.id.
Selain itu, tambah Afif, Pemkab Wonosobo juga mengusulkan 6 besar Bankeu. Pertama, rekontruksi jalan (Overlay 2 lapis) jalan ruas Larangan-Lamuk senilai Rp 5,9 miliar yang merupakan penghubung destinasi pariwisata pada WP Kalibawang Kaliwiro Wadaslintang (Bakalintang).
Kedua, rekontruksi jalan (Overlay 2 lapis) jalan ruas Lamuk-Kaliguwo senilai 4.516.000.000,- rupiah, yang merupakan penghubung destinasi pariwisata pada WP Kalibawang Kaliwiro Wadaslintang (Bakalintang).
Adapun usulan ketiga, jelas Afif, rekontruksi jalan (Overlay 2 lapis) ruas Cumbring-Kaliwiro, Desa Leksono/Kaliwiro Kabupaten Wonosobo dengan nilai Rp5 miliar untuk penguatan penyelenggaraan jalan penghubung sentra produksi pertanian pada WP Wadaslintang Sukoharjo Leksono (Watusole).
Keempat, rehabilitasi jalan (Overlay 2 lapis) ruas jalan Sendangdari (Poros), Desa Garung dengan nilai usulan Rp 5,5 miliar.
Kelima, Pembangunan Rumah Singgah Sosial senilai Rp 3,9 miliar, mengingat saat ini kebutuhan pemanfaatan shelter berdasar tingkat okupasi cukup tinggi. Sedangkan Kabupaten Wonosobo hanya memiliki 2 ruangan dengan kapasitas 1 orang 1 ruang shelter, dengan kondisi yang kurang layak.
Adapun yang keenam adalah rehabilitasi jalan (Overlay 2 lapis) ruas jalan Leksono senilai Rp 5 miliar.
“Semoga kegiatan Musrenbang Wilayah Pengembangan Purwomanggung di Kabupaten Wonosobo tahun 2023 ini, mampu menjadi tonggak sejarah dalam mewujudkan perencanaan yang baik di Provinsi Jawa Tengah dan kerjasama yang lebih baik di Wilayah Pengembangan Purwomanggung ini,” imbuh Afif.
Selain itu, Afif juga menyinggung terkait penanganan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo. Dimana tahun 2021-2022 angka kemiskinan mengalami penurunan sebesar 1,5 persen dan prevalensi stunting menurun 5,4 persen melalui gerakan #GerimisMesra #CegahStunting dengan berbagai program pentahelix.
Adapun pengentasan kemiskinan ekstrem, Pemerintah Kabupaten Wonosobo mengacu kepada data Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang disinkronisasikan dengan data yang ada.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan, banyak usulan masyarakat yang disampaikan melalui e-Musrenbang, kurang lebih 14.717. Nantinya, usulan-usulan yang masuk akan diklasifikasikan ke beberapa bagian dan ditetapkan sebagai prioritas dan tidak prioritas.
“Saya senang dengan berbagai perhatian dari masyarakat, selalu diingatkan bagaimana kita menurunkan stunting, pemberantasan kemiskinan dan aksesbilitas bagi teman-teman disabilitas,” ungkapnya. (jt/ok)