
29 Ton Ikan Layur Beku Asal Cilacap Mulai Diekspor ke Tiongkok (Foto: Dok Pemkab Cilacap)
CILACAP, KanalMuria – Untuk kali pertama Kabupaten Cilacap mengekspor ikan layur beku ke luar negeri. Ekspor ke Tiongkok ini dilakukan PT Hasil Melimpah Cilacap yang melepas pengiriman perdana sebanyak 29 ton produk ikan layur beku senilai Rp1,3 miliar .
Pelepasan ekspor perdana produk perikanan ikan layur beku ke Tiongkok ditandai dengan pemotongan tumpeng dan pemecahan kendi ke truk kontainer berisi sekitar 29 ton ikan layur beku, di halaman depan PT. Hasil Melimpah yang berlokasi di kompleks Dermaga Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Cilacap, Kamis (16/03).
Pj Bupati Cilacap Yunita Dyah Suminar melalui Plt Dinas Perikanan Cilacap Didik Nugraha pada kesempatan ini, menyambut baik ekspor perdana produk perikanan ikan layur beku ke Tiongkok.
Diharapkan dengan ekspor ini, produksi ikan di Cilacap terus meningkat dan perekonomian dari sektor perikanan semakin berkembang. Selain itu dengan semakin meningkatnya giat Ekspor dari Cilacap akan sangat membantu dalam penyerapan tenaga kerja menjadi produktif.
”Pemkab antusias sekali dengan keberhasilan PT Hasil Melimpah mampu mengekspor hasil komoditi unggulan Cilacap yang berasal dari Sumber daya alam yakni laut,” kata Didik Nugraha, dikutip dari cilacap.go.id.
Pada kesempatan ini, Komandan Lanal Cilacap Kolonel Laut (PM) Sugeng Subagyo memotong tumpeng dan diserahkan kepada Direktur Utama PT Hasil Melimpah Cilacap Law A Gwan di Kompleks Dermaga PPS Cilacap.
Menurut Direktur Utama PT Hasil Melimpah Cilacap, Law A Gwan, ekspor perdana ikan layur dari Cilacap untuk mengenalkan kepada dunia produk asli Cilacap. Karena, selama ini produk Cilacap banyak diekspor oleh perusahaan dari luar Cilacap, sementara perusahaan di Cilacap banyak yang belum mengantongi izin ekspor sendiri.
“Saya sangat mendambakan ke depanya ikan Cilacap terkenal di dunia, karena selama ini yang diekspor dan sebagian besar dari Semarang, Jakarta dan Surabaya. Saya yakin (ikannya) dari Cilacap karena yang terbesar potensi perikanannya,” terangnya.
Law A Gwan menegaskan, untuk pengurusan izin ekspor ternyata cukup mudah setelah perusahaannya terjun sendiri untuk mengurus perizinan ekspor tanpa lewat perantara orang lain.
Untuk terjun ekspor, jelas Law Gwan, di perusahaan sendiri butuh proses, sebelumnya sempat berpikir membuat izin mahal dan sulit. Karena selama ini banyak perusahaan menyuruh orang mengurus, ternyata setelah mengurus sendiri semua nol, tidak ada biaya dan tidak sulit.
Sementara itu, Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta, Edi Santoso mengatakan, pihaknya dari Kementerian Kelauatan dan Perikanan berupaya menggenjot produktivitas ekspor ikan. Saat ini ikan di Indonesia bisa diterima di 171 negara, dan Cina Tiongkok ini adalah yang terbesar.
“Namun harus mempunyai persyaratan tertentu, izin masuk ke negara Cina yang dipantau melalui sistem jaminan mutu yang diterapkan oleh UPI tersebut. Kami melaksanakan surveillance (pengawasan) terhadap sistim jaminan mutu, termasuk pegawai harus divaksin dua kali dan ini kami pantau,” ujarnya.
Edi menambahkan, ekspor ikan layur ini sebagai contoh untuk unit pengolahan lain. Bahwa hasil perikanan Cilacap melimpah dan tidak dikenakan biaya dalam mengurus perizinnya. “Bisa dikatakan nol karena kami tidak membebani biaya apapun yang penting komitmen penerapan sistem jaminan mutu dan keamanan hasil perikanan,” ujarnya.
Kepala PPS Cilacap Imas Masriah mengatakan, ekspor ikan yang terdata di PPSC, hingga tahun 2022 baru 3.800 ton ikan. Saat ini juga baru ada dua perusahaan yang ekspor langsung ke negara tujuan, tidak lagi menggunakan kerjasama dengan perusahaan lain, salah satunya PT Hasil Melimpah Cilacap ini.
Selain itu, menurutnya dari 29 unit pengolahan ikan (UPI) di kawasan PPSC, baik, yang sudah beroperasi maupun proses pembangunan, baru 4 (empat) perusahaan yang memenuhi syarat. Ke depan akan diupayakan agar semua perusahaan yang memiliki persyaratan untuk bisa ekspor langsung.
“Harapan ke depan, karena PT Hasil Melimpah Cilacap ekspor melalui Tanjung Priok, ke depan mendorong pemerintah daerah bisa memfasilitasi karena kami sudah koordinasi dengan Pelindo maupun KSOP nanti ekspornya lewat Pelabuhan Tanjung Intan, sehingga bisa memangkas biaya operasional,” ujarnya.
Acara Pelepasan Ekspor Perdana PT Hasil Melimpah berupa 29 ton produk ikan layur beku ke Tiongkok ini juga dihadiri Kepala Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan Yogyakarta, Edi Santoso, Danlanal Cilacap, Plt Kepala Dinas Perikanan Dikdik Nugraha, Kepala PPSC, Kasatpol Airud Polresta Cilacap, HNSI, KUD Minosaroyo, dan sejumlah undangan lainnya. (jt/ok)