
Diwaspadai, Dinkes Kota Semarang Imbau Waspada Flu Burung (Foto: Dok Pemkot Semarang)
SEMARANG-KOTA, KanalMuria – Kasus flu burung kembali merebak di beberapa negara. Hal ini perlu diwaspadai agar tidak sampai masuk ke Indonesia, termasuk Kota Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Semarang, Moh Abdul Hakam mengatakan, peternak harus lapor kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang atau dinas terkait apabila terdapat unggas yang sakit bersamaan. Hal itu dikhawatirkan terjadi kasus flu burung.
“Kalau ada unggas yang sakit berjamaah, segera lapor ke Dinas Pertanian (Dispertan). Pasti Dispertan akan mengecek. Kami pun akan disenggol untuk mengecek peteenaknya apaoah positif (flu burung) atau tidak,” terang Hakam.
Dikutip dari semarangkota.go.id, Hakam membeberkan, sempat mendapat laporan kematian unggas di Gayamsari dan wilayah Semarang bagian atas. Setelah dilakukan pengecekan terhadap ternak, peternak, dan orang-orang di sekitar hasilnya negatif flu burung. Dia mencatat, hingga detik ini belum ada kasus flu burung yang menular hingga ke manusia di Kota Semarang.
Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan peternak di tengah waspada flu burung. Diantaranya, perawatan kandang harus rutin dilakukan. Selain itu, peternak harus memastikan unggas benar-benar sehat setiap hari.
“Setiap hari peternak harus tahu kondisi setiap ternak. Unggasnya ileran, sehat, atau batuk-batuk,” sebutnya.
Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan skrining untuk pasien-pasien yang datang ke puskesmas khususnya yang mengalami batuk pilek. Ada beberapa gejala orang terkena flu burung antara lain demam tinggi, batuk, pilek, nyeri otot, pusing, sesak nafas, dan diare.
“Kegiatan skrining kami lakukan dulu covid, sekarang ganti flu burung. Pasien-pasien batuk pilek kami lakukan random sampling. Nanti bisa kami ketahui hasilnya. Sejauh ini, kejadian flu burung pada manusia alhamdulillah tidak ada,” jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Hakam mengimbau masyarakat agar memakai masker jika mengalami batuk dan pilek. Jika masyarakat mengalami flu berulang kali dalam satu bulan, harus waspada dan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan. Terlebih, orang dewasa yang memiliki komorbid.
“Nanti kami ambil sampel dahaknya dibiakkan selama lima hari. Hasilnya apa akan ketahuan apakah virus, bakteri, jamur, atau lainny. Jika perawatan puskesmas tidak ada perbaikan, nanti hasil kulturya sudah ada. Sgh proses pemyembuhan cepat jika dilarikan ke RS,” ujarnya. (tra/ion)