Home » Banjir Pati dan Kudus, Sedimentasi Sungai Wulan Parah, Ditambah Mandeknya Air di Sungai Juwana
Unsur TNI-Polri tengah membagikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Pati (Foto: Dok Polresta Pati)

Unsur TNI-Polri tengah membagikan bantuan kepada warga terdampak banjir di Kabupaten Pati (Foto: Dok Polresta Pati)

SEMARANG, KanalMuria – Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah (Jateng), Bergas Catursasi mengungkapkan penyebab meluasnya banjir di Kabupaten Kudus. Menurutnya, banjir semakin parah dan meluas, karena Sungai Wulan tidak mampu menampung air hujan yang turun pada Rabu (06/03).

“Banjir di Karangrowo, Payaman dan Jatiwetan itu masih dan bertambah. Karena semalam hujan, jadi banjir tambah di sana,” kata Bergas setelah rapat koordinasi perencanaan penanggulangan banjir yang digelar Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) di Hotel Gumaya, Semarang pada Selasa (07/03).

Sementara di saat yang sama, debit air di Sungai Wulan sedang tinggi. Hal itu menyebabkan air hujan tidak dibuang ke Sungai Wulan.

Bergas menyebut, kondisi itu membuat aliran air berhenti di Sungai Juwana dan harus mengantre keluar sampai ke hilir. Mandeknya aliran tersebut, berimbas pada meluapnya aliran-aliran sungai dan membanjiri sejumlah wilayah di Kabupaten Kudus dan Pati.

“Banjir di kedua kota itu masih dalam satu aliran sungai utama, yaitu aliran di Sungai Juwana yang berkaitan dengan Sungai Wulan. Jadi penanganan saat ini dengan mengadakan titik-titik pengungsian yang disiapkan Kabupaten Pati maupun Kudus melalui BPBD-nya, jadi sudah ada,” lanjutnya.

Eks Kepala BPBD Kudus itu menilai, upaya mengevakuasi warga, saat ini menjadi prioritas di tengah banjir yang tengah terjadi. Terkait penanganan banjir, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah memberikan bantuan dana siap pakai (DSP) kepada BPBD Kudus dan Pati.

Sementara untuk penanganan jangka panjang, Bergas mengatakan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) telah memberikan sejumlah skenario penanganan ke depan. “Untuk Juwana, Pati, dan Kudus, sekitar April baru dilaksanakan. Untuk pompa, Pak Menteri PUPR sudah meninjau ke lokasi, semoga ini dapat segera terealisasikan,” ujarnya.

Salah satu persoalan penyebab banjir menurut Bergas adalah sedimentasi. Menurut Bergas, selain pengendalian air melalui pintu tanggul dan pompanisasi, permasalahan itu dapat ditangani dengan menormalisasi atau peninggian talud. (iby/de)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *