
Areal persawahan warga yang masih tergenang banjir di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Senin (06/03) (Foto: Dok BPBD Jepara)
JEPARA, KanalMuria – Curah hujan yang tinggi dan terjadinya pendangkalan Daerah Aliran Sungai (DAS) Gawe, memicu dua Kecamatan terdampak banjir di Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, pada Senin (27/02) pukul 19.30 WIB.
Abdul Muhari, Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jepara mencatat, wilayah terdampak banjir meliputi Desa Sowan Kidul di Kecamatan Kedung, dan Desa Batu Kali di Kecamatan Kalinyamatan.
Ddikutip dari laman bnpd.go.id, dampak terjadinya banjir mengakibatkan sebanyak 95 KK terdampak dan 95 unit rumah terdampak, serta sekitar 320 hektar lahan pertanian terendam. Tidak ada korban jiwa dan yang mengungsi akibat terjadinya banjir.
Kondisi terkini, informasi dari BPBD Jepara, Senin (06/03) di wilayah Desa Sowan Kidul, Kecamatan Kedung masih ada genangan dengan ketinggian 30 – 40 cm. Wilayah Desa Batukali, di Kecamatan Kalinyamatan kondisi perkampungan sudah surut sedangkan persawahan masih tergenang.
Demikian pula wilayah Desa Gedangan, Kecamatan Welahan masih ada genangan di jalan depan Raja Wali dengan ketinggian air 50 cm. Kawasan Desa/Kecamatan Welahan kondisi banjir sudah surut.
Sebagai bentuk upaya penanganan darurat, BPBD Kabupaten Jepara memberikan dukungan logistik dan kebutuhan dasar lainnya kepada warga terdampak.
Selain itu melakukan evakuasi warga serta keselamatan masyarakat menjadi prioritas utama. BPBD Kabupaten Jepara juga membangun aktivitas posko lapangan dan mendirikan dapur umum.
Merujuk prakiraan cuaca BMKG Selasa (07/03) dan Rabu (08/03) untuk wilayah Kabupaten Jepara cuaca cerah berawan pada siang hari, sedangkan cuaca hujan sedang pada malam hari.
Kajian InaRisk turut menunjukkan bahwa Kabupaten Jepara memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat bahaya sedang hingga tinggi.
Melihat kondisi tersebut, BNPB mengimbau adanya kolaborasi Pemerintah daerah bersama masyarakat. Hal ini agar penanganan banjir bisa optimal dengan tak membuang sampah sembarangan dan gotong royong menjaga lingkungannya dengan rutin membersihkan saluran air. (tra/de)