
HIDROPONIK: Anggota Komisi E mengamati tanaman hidroponik di BLKP Pemprov Jateng di Kecamatan Klampok, Banjarnegara. (Foto: Dok DPRD Jateng)
BANJARNEGARA, KanalMuria – Komisi E DPRD Jateng mendorong upaya pembaruan alat-alat kerja serta penguasaan keterampilan dari para pendidik, agar Balai Latihan Kerja (BLK) bisa menghasilkan calon tenaga kerja yang andal.
Dorongan ini diungkapkan Ketua Komisi E Abdul Hamid saat memimpin rombongan berkunjung ke Balai Latihan Kerja Provinsi (BLKP) Pemprov Jateng di Kecamatan Klampok, Banjarnegara, Senin (27/02).
Pembaruan peralatan kerja dirasa penting mengingat sekarang ini pola modifikasi alat kerja/perkakas begitu cepat dan modern. Para calon tenaga kerja yang dilatih di BLK pun dituntut mampu menguasai perkembangan teknologi itu.
“Maka keterampilan yang andal supaya para calon tenaga kerja dapat mencari atau membuat lapangan pekerjaan sendiri. Terlebih membuat keterampilan yang spesifik. Ini menjadi sebuah tantangan,” ungkap dia, dikutip dari dprd.jatengprov.go.id.
Pada kesempatan itu rombongan Komisi E diterima Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jateng Sakina Rosellasari dan serta jajaran PMPTSP Banjarnegara.
Hamid turut mengemukakan, saat ini seperti pengoperasian alat-alat berat, alat pertanian dan perikanan sudah modern. Dengan demikian bisa membentuk calon tenaga kerja yang bersertifikat dengan kualitas siap kerja.
“Kualititas tertentu yang mumpuni dan daya saing berkualitas harus ada di BLKP Jawa Tengah, harapannya menciptakan skill-skill sesuai harapan kita semua, dan adanya pembaharuan peralatan terbaru, instruktur yang mampu meng-upgrade diri, selain kebutuhan nya secara langsung mampu mewujudkan jaringan kita. Kita harus men-support, untuk upaya mengurangi angka pengangguran di Jawa tengah,” kata Hamid.
Anggota Komisi E Messy Widiastuti mengatakan, para tenaga kerja yang produktif perlu untuk mengembangakn potensi daerahnya masing-masing. Masih banyak contoh potensi atau ciri khas makanan yang berasal dari inovasi potensi itu sendiri.
“Ada beberapa desa yang terkenal dengan apa yang dihasilkan atau inovasi yang mereka buat terkait hasil alam di sekitar mereka sendiri yang melimpah,” kata Messy. (jt/ok)